Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Tuesday 13 September 2011

Quote Ranah 3 warna

Sudah cukup lama berselang, tulisan baru sepertinya belum kunjung muncul. Perubahan status seharusnyanya tidak bisa jadi alasan untuk kurang produktif menulis, toh blog pendamping hidupku bulan ini saja sudah ada 5 postingan baru. Kayaknya harus ke “Rumah Sakit Malas” nih seperti Alif dan Togar dalam trilogi ‘Ranah 3 Warna’. Berbicara tentang buku karya Ahmad Fuadi tersebut, berikut adalah beberapa quote yang sepertinya menarik untuk dibagi. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.
#1 Bersabar dan ikhlashlah dalam setiap langkah perbuatan. Terus – meneruslah berbuat baik ketika di kampung dan di rantau. Jauhilah perbuatan buruk dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bum dan di atas bumi. Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir. Sunguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai. Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu. Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda. Singsingkan lengan baju dan besungguh – sungguhlah menggapai impian. Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan. Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kau katakan, karena debat kusir adalah pangkal keburukan.
#2 Going the extra miles. I’malu fauqa ma ‘amilu. Berusaha di atas rata – rata orang lain.
#3 Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah – lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
#4 Sungguh do’a itu didengar Tuhan, tapi Dia berhak mengabulkan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk yang kita minta, bisa ditunda, atau diganti dengan yang lebih cocok buat kita.
#5 Menuntut ilmu itu perlu banyak hal, termasuk tamak dengan ilmu, waktu yang panjang dan menghormati guru.
#6 Aku baru saja kedatangan tamu. Dia datang sendirian mengetuk – ngetuk pintu hidup. Kursi yang didudukinya masih hangat dan desir angin ketika dia lewat masih mengapung di udara… Tamu yang tidak ada seorang pun yang kuasa menolaknya. Tamu yang membuat semua jantung, hati dan pandangan mata seorang raja diraja pun goyah dan bertekuk lutut. Tamu yang ditakuti umat mansia sepanjang masa. Tamu yang mengisap segenap udara kehidupan. Tamu yang baru berlalu dari rumahku itu bergelar sendu : kematian.
#7 Berjalanlah sampai batas. Berlayarlah sampai pulau.
#8 Latihlah diri kalian untuk selalu bertopang pada diri kalian sendiri dan Allah. I’timad ‘ala nafsi. Segala hal dalam hidup ini tidak abadi. Semua akan pergi silih berganti. Kesusahan akan pergi. Kesenangan akan hilang. Akhirnya hanya tinggal urusan kalian sendiri dengan Allah saja nanti.
#9 Idza shadaqul azmu wadaha sabil. Kalau benar kemauan, maka terbukalah jalan.
#10 Sebuah sya’ir Arab mengatakan, siapa yang bersabar dia akan beruntung. Jadi sabar itu bukan berarti pasrah, tapi sebuah kesabaran yang proaktif. Dan sesungguhnya Allah itu selalu bersama orang yang bersabar.
#11 Yang namanya dunia itu ada masa senang dan masa kurang senang. Di saat kurang senanglah kalian perlu aktif. Aktif untuk bersabar. Bersabar tidak pasif, tapi aktif bertahan, aktif menahan cobaan, aktif mencari solusi. Aktif menjadi yang terbaik. Aktif untuk tidak menyerah pada keadaan. Kalian punya pilihan untuk tidak menjadi pesakitan. Sabar adalah punggung bukit terakhir sebelu sampai di tujuan. Setelah ada di titik terbawah, ruang kososng yang ada hanyalah ke atas. Untuk lebih baik. Tuhan telah berjanji bahwa sesungguhnya Dia berjalan dengan orang yang sabar.
#12 Apapun kelebihan dan keterbatasanmu, jadilah orang yang berguna untuk dirimu, keluargamu, masyarakatmu, sebanyak mungkin dan seluas mungkin.
#13 Janganlah putus asa karena putus asa adalah penyakit yang menggagalkan perjuangan, harapan dan cita – cita. Problem tidak akan selesai hanya dengan disusahkan, tetapi harus dipikirkan dan dengan selalu dekat kepada Allah serta selalu mohon hidayah dan taufik-Nya. Maka berbuatlah, berpkirlah dan bekerjalah semaksimal mungkin, menuju kesempurnaan manusiawi yang lebih bertakwa.
#14 Man jadda wajada : siapa yang bersungguh – sungguh akan sukses, man shabara zhafira : siapa yang bersabar akan beruntung, man sara ‘ala darbi washala : siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan.
#15 Rupanya man jadda wajada saja tidak selalu cukup. Aku hanya akan seperti badak yang terus menabrak tembok tebal. Seberapapun kuatnya badak itu, lama – lama dia akan pening dan kelelahan. Bahkan culanya bisa patah. Ternyata ada jarak antara usaha keras dan hasil yang dinginkan. Jarak itu bisa sejengkal, tetapi jarak itu bisa seperti ribuan kilometer. Jarak antara usaha dan hasil harus diisi dengan sebuah keteguhan hati. Dengan sebuah kesabaran. Dengan sebuah keikhlashan. Perjuanagn tidak hanya butuh kerja keras, tapi juga kesabaran dan keikhlashan untuk mendapat tujuan yang diinginkan.
#16 Lan tarji’ ayyamulatil madhat. Tak akan kembali hari – hari yang telah berlalu.
#17 Teman tidak harus selalu bersama. Teman juga tidak harus selalu berdamai. Mungkin kadang – kadang perlu berpisah untuk menghargai pertemanan ini. Sekali – kali kita bisa saja bertengkar untuk menguji seberapa kokoh inti persahabatan itu.
#18 Otak yang biasa – biasa saja selalu bisa diperkuat dengan ilmu dan pengalaman. Usaha yang sungguh – sungguh dan sabar akan mengalahkan usaha yang biasa – biasa saja. Kalau bersungguh – sungguh akan berhasil, kalau tidak serius akan gagal. Kombinasi sungguh – sungguh dan sabar adalah keberhasilan. Kombinasi man jadda wajada dan man shabara zhafira adalah kesuksesan.
#19 Semua bangsa besar adalah bangsa yang gemar menulis dan membaca. Punya budaya literasi. Tanpa keduanya mereka punah dimakan zaman.
#20 Suka dan cinta datang dari Allah. Suka boleh saja, tapi jangan sampai kalian berduaan, karena banyak mudharatnya. Nanti kalau berdua – duaan, ada makhluk ketiga yang diam – diam ada di antara kalian. Dia adalah setan yang membisikkan berbagai hal buruk yang bisa membuat kalian terbawa arus dan melanggar aturan agama. Jadi berteman boleh saja, tapi jangan berpacaran. Kalu nanti tiba masanya, umur kalian cukup dan kemampuan ada, barulah kalian berpasang – pasangan menjadi sebuah keluarga, melalui pernikahan. Percayalah, sesungguhnya itu lebih baik dan aman buat kalian semua.
#21 Tapi sedekat apapun ‘hampir’ itu dengan kenyataan, dia tetap saja sesuatu yang tidak pernah terjadi.
#22 Akan tiba masa kalian dihadang badai dalam hidup. Bisa badai di luar diri kalian, bisa badai di dalam diri kalian. Hadapilah dengan tabah dan sabar, jangan lari. Badai pasti akan berlalu.
#23 Badai paling dahsyat dalam sejarah manusia adalah badai jiwa, badai rohani, badai hati. Inilah badai dalam perjalanan menemukan dirinya yang sejati. Inilah badai yang bisa membongkar dan mengempaskan iman, logika, kepercayaan diri dan tujuan hidup. Akibat badai ini bisa lebih hebat dari badai ragawi. Menangilah badai rohani dengan iman dan sabar, kalian akan menjinakkan dunia akhirat.
#24 Bila badai datang, hadapi dengan iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya, laut bada ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yang silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?
#25 Antara sungguh – sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentmeter, tetapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi bisa juga puluhan tahun, Jarak antara sungguh – sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan – akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, do’a dan sabar yang berlebih – lebih.
#26 Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis – habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh – sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
(sumber : http://purwoudiutomo.com/2011/04/18/quote-ranah-3-warna/)

No comments:

Post a Comment