Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Friday 30 September 2011

Nilai UH1 Biologi


NAMA
NILAI
Adelia Chairani
Hajar Mufidah
Nurul  Hasanah
Ratna  Widiastuti
M. Dzulfikar
Khansa mahdiyah
Habib Maulana S
Agung    R H
Ahmad Irfan    
Maryam Nabila
Sa’adah firdaus
Riandini               
Syafiq   A.                           
Naufal  Hibban 
Farabella   S                       
M. Irsyad                            
S. M. Hazmi       
Rayhan  Taqy    
Adzani  Masturina
Amatul  Firdausha
Aisyah                  
Ahmad  fauzan 
Putri  Munziar   
Lutfiah Faturrahman



75
95
90
90
98
85
68
70
40
65
75
62
65
75
82
82
35
35
68
88
60
88
60
68




*) KKM : 73
Nilai < 73 = Remedial


Tuesday 13 September 2011

Quote Ranah 3 warna

Sudah cukup lama berselang, tulisan baru sepertinya belum kunjung muncul. Perubahan status seharusnyanya tidak bisa jadi alasan untuk kurang produktif menulis, toh blog pendamping hidupku bulan ini saja sudah ada 5 postingan baru. Kayaknya harus ke “Rumah Sakit Malas” nih seperti Alif dan Togar dalam trilogi ‘Ranah 3 Warna’. Berbicara tentang buku karya Ahmad Fuadi tersebut, berikut adalah beberapa quote yang sepertinya menarik untuk dibagi. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.
#1 Bersabar dan ikhlashlah dalam setiap langkah perbuatan. Terus – meneruslah berbuat baik ketika di kampung dan di rantau. Jauhilah perbuatan buruk dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bum dan di atas bumi. Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir. Sunguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai. Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu. Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda. Singsingkan lengan baju dan besungguh – sungguhlah menggapai impian. Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan. Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kau katakan, karena debat kusir adalah pangkal keburukan.
#2 Going the extra miles. I’malu fauqa ma ‘amilu. Berusaha di atas rata – rata orang lain.
#3 Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah – lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
#4 Sungguh do’a itu didengar Tuhan, tapi Dia berhak mengabulkan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk yang kita minta, bisa ditunda, atau diganti dengan yang lebih cocok buat kita.
#5 Menuntut ilmu itu perlu banyak hal, termasuk tamak dengan ilmu, waktu yang panjang dan menghormati guru.
#6 Aku baru saja kedatangan tamu. Dia datang sendirian mengetuk – ngetuk pintu hidup. Kursi yang didudukinya masih hangat dan desir angin ketika dia lewat masih mengapung di udara… Tamu yang tidak ada seorang pun yang kuasa menolaknya. Tamu yang membuat semua jantung, hati dan pandangan mata seorang raja diraja pun goyah dan bertekuk lutut. Tamu yang ditakuti umat mansia sepanjang masa. Tamu yang mengisap segenap udara kehidupan. Tamu yang baru berlalu dari rumahku itu bergelar sendu : kematian.
#7 Berjalanlah sampai batas. Berlayarlah sampai pulau.
#8 Latihlah diri kalian untuk selalu bertopang pada diri kalian sendiri dan Allah. I’timad ‘ala nafsi. Segala hal dalam hidup ini tidak abadi. Semua akan pergi silih berganti. Kesusahan akan pergi. Kesenangan akan hilang. Akhirnya hanya tinggal urusan kalian sendiri dengan Allah saja nanti.
#9 Idza shadaqul azmu wadaha sabil. Kalau benar kemauan, maka terbukalah jalan.
#10 Sebuah sya’ir Arab mengatakan, siapa yang bersabar dia akan beruntung. Jadi sabar itu bukan berarti pasrah, tapi sebuah kesabaran yang proaktif. Dan sesungguhnya Allah itu selalu bersama orang yang bersabar.
#11 Yang namanya dunia itu ada masa senang dan masa kurang senang. Di saat kurang senanglah kalian perlu aktif. Aktif untuk bersabar. Bersabar tidak pasif, tapi aktif bertahan, aktif menahan cobaan, aktif mencari solusi. Aktif menjadi yang terbaik. Aktif untuk tidak menyerah pada keadaan. Kalian punya pilihan untuk tidak menjadi pesakitan. Sabar adalah punggung bukit terakhir sebelu sampai di tujuan. Setelah ada di titik terbawah, ruang kososng yang ada hanyalah ke atas. Untuk lebih baik. Tuhan telah berjanji bahwa sesungguhnya Dia berjalan dengan orang yang sabar.
#12 Apapun kelebihan dan keterbatasanmu, jadilah orang yang berguna untuk dirimu, keluargamu, masyarakatmu, sebanyak mungkin dan seluas mungkin.
#13 Janganlah putus asa karena putus asa adalah penyakit yang menggagalkan perjuangan, harapan dan cita – cita. Problem tidak akan selesai hanya dengan disusahkan, tetapi harus dipikirkan dan dengan selalu dekat kepada Allah serta selalu mohon hidayah dan taufik-Nya. Maka berbuatlah, berpkirlah dan bekerjalah semaksimal mungkin, menuju kesempurnaan manusiawi yang lebih bertakwa.
#14 Man jadda wajada : siapa yang bersungguh – sungguh akan sukses, man shabara zhafira : siapa yang bersabar akan beruntung, man sara ‘ala darbi washala : siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan.
#15 Rupanya man jadda wajada saja tidak selalu cukup. Aku hanya akan seperti badak yang terus menabrak tembok tebal. Seberapapun kuatnya badak itu, lama – lama dia akan pening dan kelelahan. Bahkan culanya bisa patah. Ternyata ada jarak antara usaha keras dan hasil yang dinginkan. Jarak itu bisa sejengkal, tetapi jarak itu bisa seperti ribuan kilometer. Jarak antara usaha dan hasil harus diisi dengan sebuah keteguhan hati. Dengan sebuah kesabaran. Dengan sebuah keikhlashan. Perjuanagn tidak hanya butuh kerja keras, tapi juga kesabaran dan keikhlashan untuk mendapat tujuan yang diinginkan.
#16 Lan tarji’ ayyamulatil madhat. Tak akan kembali hari – hari yang telah berlalu.
#17 Teman tidak harus selalu bersama. Teman juga tidak harus selalu berdamai. Mungkin kadang – kadang perlu berpisah untuk menghargai pertemanan ini. Sekali – kali kita bisa saja bertengkar untuk menguji seberapa kokoh inti persahabatan itu.
#18 Otak yang biasa – biasa saja selalu bisa diperkuat dengan ilmu dan pengalaman. Usaha yang sungguh – sungguh dan sabar akan mengalahkan usaha yang biasa – biasa saja. Kalau bersungguh – sungguh akan berhasil, kalau tidak serius akan gagal. Kombinasi sungguh – sungguh dan sabar adalah keberhasilan. Kombinasi man jadda wajada dan man shabara zhafira adalah kesuksesan.
#19 Semua bangsa besar adalah bangsa yang gemar menulis dan membaca. Punya budaya literasi. Tanpa keduanya mereka punah dimakan zaman.
#20 Suka dan cinta datang dari Allah. Suka boleh saja, tapi jangan sampai kalian berduaan, karena banyak mudharatnya. Nanti kalau berdua – duaan, ada makhluk ketiga yang diam – diam ada di antara kalian. Dia adalah setan yang membisikkan berbagai hal buruk yang bisa membuat kalian terbawa arus dan melanggar aturan agama. Jadi berteman boleh saja, tapi jangan berpacaran. Kalu nanti tiba masanya, umur kalian cukup dan kemampuan ada, barulah kalian berpasang – pasangan menjadi sebuah keluarga, melalui pernikahan. Percayalah, sesungguhnya itu lebih baik dan aman buat kalian semua.
#21 Tapi sedekat apapun ‘hampir’ itu dengan kenyataan, dia tetap saja sesuatu yang tidak pernah terjadi.
#22 Akan tiba masa kalian dihadang badai dalam hidup. Bisa badai di luar diri kalian, bisa badai di dalam diri kalian. Hadapilah dengan tabah dan sabar, jangan lari. Badai pasti akan berlalu.
#23 Badai paling dahsyat dalam sejarah manusia adalah badai jiwa, badai rohani, badai hati. Inilah badai dalam perjalanan menemukan dirinya yang sejati. Inilah badai yang bisa membongkar dan mengempaskan iman, logika, kepercayaan diri dan tujuan hidup. Akibat badai ini bisa lebih hebat dari badai ragawi. Menangilah badai rohani dengan iman dan sabar, kalian akan menjinakkan dunia akhirat.
#24 Bila badai datang, hadapi dengan iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya, laut bada ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yang silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?
#25 Antara sungguh – sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentmeter, tetapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi bisa juga puluhan tahun, Jarak antara sungguh – sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan – akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, do’a dan sabar yang berlebih – lebih.
#26 Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis – habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh – sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
(sumber : http://purwoudiutomo.com/2011/04/18/quote-ranah-3-warna/)

Monday 12 September 2011

Ku Lepas engkau dengan Istighfar dan hamdalah...

Hari ini 12 September 2011
Hari pertama dimulai pembelajaran efektif di sekolah. Masuk seperti biasa jam 7 pagi, semuanya berjalan sebagaimana biasa. Tibalah istirahat kedua, untuk sholat zhuhur. Di sekolah kami setiap hari senin dianjurkan untuk berpuasa sunnah bagi semua murid, so... hari ini kantin tutup. Kalaupun ada anak yang tidak puasa, mereka tidak bisa jajan di kantin dan tidak diperbolehkan jajan di luar sekolah, tetep aja kelaperan juga. Makanya lebih baik puasa darpada laper...^^ kecuali siswi yang berhalangan. Setelah sholat zhuhur, siswa kembali ke kelas masing-masing. Ternyata ada 4 siswa yang keluar sekolah untuk makan. Tim Penegak Disiplin sekolah langsung mengambil tindakan untuk memanggil dan memproses keempat siswa tersebut.  Para siswa ini dikumpulkan dan ditanya satu persatu, mereka mengakui kesalahan dan meminta maaf. Namun ada satu siswa yang tidak terima diproses seperti itu. Siswa itu malah balik membentak dan berteriak kepada guru yang sedang memberikan arahan. Sang guru refleks berbicara dengan nada tinggi dan setengah berteriak juga.  Siswa itu bukannya merasa bersalah justru dia yang semakin marah dan berteriak ke arah guru tersebut. Kepala Sekolah pun akhirnya turun tangan, karena khawatir sang guru lepas kontrol dan melakukan tindakan fisik. Kedatangan kepala sekolah bukannya membuat amarah siswa tersebut reda, justru semakin menjadi-jadi, Nada biacara siswa itu semakin tinggi di depan kepala sekolah bahkan sampai memaki dengan ucapan yang sangat kasar. Situasinya semakin panas dan tegang. Akhirnya guru lain meminta siswa tersebut untuk keluar dari ruangan, awalnya dia menolak tapi akhirnya siswa itu pergi juga dengan keadaan yang masih di kuasai amarah.

Pihak sekolah pun menghubungi orang tua siswa yang bersangkutan untuk datang segera ke sekolah. Permasalahan ini sudah sangat besar, sudah melakukan kesalahan, melawan guru dan pimpinan sekolah sampai dimaki-maki seperti itu oleh siswa. Kasus berat untuk siswa tersebut. Ayah dari siswa itu pun datang ke sekolah, meminta agar anaknya di beri kesempatan untuk tetap sekolah di sini. Namun pihak sekolah sudah tidak bisa menerima, bukan tanpa alasan keputusan itu di buat. Dari awal siswa itu masuk sekolah sudah seringkali membuat masalah dan melakukan pelanggaran. Saya pun pernah sampai adu mulut dan bersitegang dengan siswa tersebut. Belum lagi masalah administrasi dan yang lain2 juga bermasalah karena siswa ini pindahan dari sekolah lain. Sepertinya dia juga bermasalah di sekolah sebelumnya. 
Kami bukannya tidak bersabar atau tidak ingin memberi kesempatan. kondisinya dari awal masukpun kami telah memberikan toleransi waktu  dan kesempatan. Tapi pada kenyataannya sampai pada waktu yang ditentukan belum juga ada perubahan dan terselesaikan. so... kami harus membuat keputusan yang tegas.
Siswa-siswi kami yang lain masih banyak yang butuh perhatian dan arahan. Ketika sudah memutuskan masuk sekolah ini, konsekuensinya adalah harus mematuhi segala aturan yang ada di sekolah. Jika merasa keberatan silahkan cari sekolah yang lain. Hal ini juga pembelajaran untuk kami semua, khususnya siswa-siswi yang lain.  Peraturan yang dibuat pastinya untuk kebaikan seluruh komponen sekolah terutama siswa. Kerjasama dan komunikasi antar pihak sekolah dengan orang tua memang harus terjalin dengan baik dan saling melengkapi. Semuanya untuk mendidik siswa-siswi untuk menjadi generasi yang tak sekedar pintar secara intelektual tapi juga ibadah dan akhlak yang sesuai dengan perintah Allah dan tauladan Rosulullah.
Bukan hal yang mudah menjadi seorang pendidik, namun ada pahala yang begitu besar ketika kita mampu melakukannya. Kami  para pendidik memang bukan makhluk sempurna, tapi kami akan selalu berusaha melakukan segala hal untuk mendidik generasi masa depan dengan sempurna. 

Maka kami lepas siswa tersebut dengan istighfar dan hamdalah...
Istighfar mohon ampun yang sebesar-besarnya atas segala kekeliruan kami hari ini. Alhamdulillah Engkau telah bukakan jalan bagi kami untuk mengambil keputusan hari ini. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik yang Engkau ridhoi dan ada hikmah yang bisa kami ambil, insya Allah. Amiin

Wallahu 'alam bi showab...

Sunday 11 September 2011

Semuanya tergantung Niat...

Apa yang kita niatkan itulah yang di dapat. Kalaupun kita mendapatkan lebih, itu adalah bonus kasih sayang ALLAH...
Sebenarnya ini pengalaman sederhana, tapi buat saya ini menjadi sebuah hikmah dan pembelajaran.
Liburan sekolah masih tersisa tiga hari, orang rumah sudah beraktifitas seperti biasa. so.. tinggalah di rumah sendirian. kelamaan libur ternyata  bikin otak agak lola... he2. sepertinya butuh di cash dan refresh. Mau ngeblogy, blum dapet inspirasi mau nulis apa. Akhirnya saya memutuskan untuk jalan ke toko buku dengan harapan mendapat pencerahan dan inspirasi. Samapi di sana , lihat-lihat new release, ada buku kang abik yang baru. tapi pas di baca, udah tau jalan ceritanya. Di sebelah ada buku judulnya NFQ, saya pikir ini semacam buku naked traveler. Saya buka dan baca, sampai setengah dari buku itu. I get it... inspired banget nih buku !ringan tapi so touchy. Saya putuskan untuk membeli buku itu. Hari itu saya benar-benar mendapat pencerahan dan inspirasi. jadi makin smangat untuk mewujudkan mimpi itu. SmangkA..!! ^_^

Di hari yang lain, hari jumat, pertama masuk sekolah, belum efektif belajar. Seetelah dari sekolah saya memutuskan untuk jalan lagi ke toko buku dengan tempat yang berbeda. Saat itu tujuan saya memang just for fun, sekedar jalan, menghilangkan penat karena sedang ada sedikit permasalah yang mengusik. Agak ragu juga awalnya, tetep lanjut ke toko buku atau ke tempat yang lain. Akhirnya tetep sih ke toko buku. sampai di sana, muter-muter, liat-liat buku , baca-baca sebentar  tapi koq... ga se-excited kemarin. setelah beberapa lam, karena merasa sudah cukup menghilangkan penat, saya pun pulang dengan tidak mendapat satu pun buku yang recommended. 

Refleksi ;
Setiap perbuatan memang tergantung niat dan kita akan mendapatkan apa yang kita niatkan... jadi  berusahalah untuk senantiasa memperbaiki niat. 

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

Friday 9 September 2011

Jenderal Kampus




Judul : Jenderal Kampus
Penulis : Bonnie Soeherman
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun : I, Mei 2011
Tebal : 248 halaman

Seni Perang, salah satu karya dahsyat Tiongkok sekitar tahun 544-496 SM. Seni Perang merupakan kumpulan filosofi bijak tentang manajemen perang yang mengutamakan keseimbangan (balance) dan keutuhan (holistic). Karya ini sangat menginspirasi para ahli strategi perang pada era berikutnya. Bahkan dalam era modern, Seni Perang telah digunakan sebagai pegangan para ahli manajemen dan bisnis. Buku ini membedah filosofi , prinsip, dan strategi perang yang relevan dengan kehidupan khas mahasiswa dalam menghadapi setiap masalah dan tantangannya, seperti bagaimana menghadapi dosen-dosen sulit, bagaimana memosisikan diri dalam sebuah tim kerja, bagaimana memilih organisasi kemahasiswaan, hingga masalah yang belum pernah diungkap dalam buku motivasi anak muda mana pun, seperti bagaimana memanfaatkan kampus sebagai medan penemuan potensi.

Thursday 8 September 2011

Naked Traveler 3




Trinity seakan "virus" yang membuat kita berani keluar dari zona nyaman demi melihat dunia. Wanita ini bisa membuat kita jadi semangat menabung, mengambil cuti, lalu mewujudkannya dengan bepergian ke berbagai tempat impian. Setelah dua seri buku laris The Naked Traveler, di buku sekuel ketiga ini dia tidak berhenti menularkan virus yang akan membuat kita sirik setengah mati.


Dengan gaya bahasa yang ringan, dia menceritakan pengalamannya keliling dunia. Dari mulai deg-degan memasuki perbatasan Palestina, ajaibnya berenang di Laut Mati, lucunya berkomunikasi di China, mahalnya Timor Leste, serunya ke rumah artis Bollywood, mandi bersama orang Jepang, ngecengin cowok Korea, menyelam di Wakatobi, sampai kejadian-kejadian menggelikan akibat badannya yang lumayan gede. Sedih, senang, mengagumkan, mengherankan, dan segala rasa mewarnai tiap kisah perjalanan yang tertuang di buku ini.

My Opinion bout this book...
Saya  sudah membaca beberapa bagian buku ini, tapi saya belum memiliki. Insya Allah pasti punya...he2 maksa mode on. Ada beberapa bagian yang menarik buat saya di buku ini . saya membaca yang bagian travelling di china. ternyata negara itu joroook, teramat sangat  jorok sekali.. Kalau orang yang agak sensitif masalah kotoran, baca bagian ini sambil makan bisa muntah-muntah. asli deh!  Saya ngebayanginnya aja begitu menjijikan apalagi berada di tempat itu...ooh... tidaaak... !  Baca buku ini setidaknya membuat kita berfikir sejenak bahwa ternyata negara kita dengan segala kejelekan yg sering digembar-gemborkan, untuk beberapa hal dan kondisi masih lebih baik, jauh lebih baik. Setidaknya  ada kebanggan  juga menjadi bangsa indonesia, yang kini sudah mulai dipertanyakan. 

Di jepang ada pemandian air panas, kalau masuk situ mandinya bener-bener naked, sesuai nih ama judul bukunya...he2. memang sih dipisah laki-laki dan perempuan, tapi tetep aja. Kalau  saya ke jepang, insya Allah... amiin... ^^ kayaknya ga akan ke tempat itu... -_-. Trus lain lagi di korea selatan, yang sekarang boys band nya lagi digandrungi  para remaja ampe yang udah tua. Menurut si penulis ternyata yang katanya cowok-cowok korea itu unyu-unyu... halah ...,  jarang banget di temuin. intinya.. sebenernya cowok korea itu std aja.. a.k.a Standar...,  yang cakep mah cuma artisnya ajah... (ini menurut buku loh)

#saya belum selesai membaca buku ini, maklum bacanya di toko buku.... ^^

Teacher's life...


Pada dasarnya  Anak-anak itu, remaja-pemuda  pada khususnya adalah baik, punya potensi  dak kecerdasan masing-masing. Hanya saja belum terarahkan dengan baik. Tugas kita para pendidik  untuk mengarahkan mereka agar berkembang sesuai dengan potensi  dan tetap dalam bingkai yang benar. Memang butuh kesabaran dan ketegasan dalam mendidik mereka. Pendidik tak hanya  menjadi orang tua tetapi juga sahabat untuk mereka.  Bukankah sahabat yang baik adalah yang mendukung ketika benar  dan mengingatkan ketika salah.  Thats what a friend are for.

Untuk  para pendidik tetap semangat  untuk  membangun  generasi –generasi penerus bangsa, penegak agama.  Senantiasa belajar dan mengajarkan segala hal tentang kehidupan hari ini dan esok. Bekerja keras dengan fisik, bekerja cerdas dengan akal dan bekerja ikhlas dengan hati.  Yakinlah tak akan pernah ada yang sia-sia.  Allah kan membalas dengan surga.
Untuk para pemuda , generasi-generasi  rabbani, calon pemimpin masa depan.

Pemuda... !
Bangkit tegak bentang cakrawalamu !
Tepiskan kemalasan lepas belenggu dungu
Pemuda...!
Asah belati fikir dan akalmu
Tunjukkan semangat bagai singa tegar membaja...!


*menyemangati diri sendiri... SmangkA dien... ;)

Kena Deh..!


Tak ada yang  Kebetulan, yang ada Kebenaran... ^__^

Hari ini rencana mau jalan-jalan ke sekolah, setelah libur sekian lama... Long time no see, lebay dikit.   Awalnya  ke sana untuk mempersiapkan agenda esok hari, karena anak-anak sudah mulai masuk. Sesampainya di sekolah, ternyata ada anak-anak  kelas 12 yang sedang belajar.  Bertegur sapa, berbincang sebentar  kemudian saya  langsung menuju kantor. Di sana sudah ada bapak kepala sekolah dan beberapa orang guru. Seperti biasanya sehabis lebaran dimulai dengan  bersilaturrahim, bercakap-cakap, menanyakan kabar dan ngobrol banyak hal.  Setelah itu saya langsung menuju meja kerja, membereskan arsip-arsip dan mulai menata dan mengingatkan diri  tentang program-program kerja yang harus di laksanakan.  Maklum selama liburan bertekad untuk benar-benar libur dan tidak ingin di ganggu dengan pekerjaan-pekerjaan kantor, refreshing lah...!.  
Selang beberapa menit, panas juga di ruangan ini. Keluar sejenak biar lebih fresh. Saya langsung berjalan menuju gedung sekolah. FYI gedung pembelajaran dan ruang guru berada di tempat yang terpisah, kebetulan di sana ada karyawan sekolah yang sedang bersih-bersih, sekalian bertegur sapa dan ngobrol.  Lalu saya berjalan menuju kantin, tempat dimana anak-anak sedang berkumpul mengerjakan tugas.  Menanyakan tugas sambil ngobrol berbagai hal, iseng saja saya membuka lembaran demi lembaran buku biologi yang ada di hadapan saya dan berhenti pada sebuah halaman yang di dalamnya ada foto anak kecil. Saya ambil foto tersebut sambil bertanya, ini siapa? Belum sempat dijawab ternyata dibawah foto itu ada foto dua anak murid  berbeda jenis kelamin dengan gaya yg tidak seharusnya untuk  ukuran bukan muhrim.
Mungkin untuk beberapa sekolah hal itu bukan masalah yang besar. Tapi disekolah kami yang notabene IT (Islam terpadu) hal itu adalah sebuah pelanggaran. Kami sangat  concern untuk masalah pergaulan antar lawan jenis. Kami, pihak sekolah tidak pernah melarang mereka untuk  bergaul antar lawan jenis, hanya saja tetap ada batasan-batasn yang harus mereka jaga.  Tegasnya kami memang melarang siswa-siswi untuk pacaran. Bukan tanpa alasan kami menerapkan hal ini, dalam islam tak ada istilah pacaran bahkan dipertegas dalam alqur’an surat Al-israa ayat 32 Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Dalam sebuah hadist  Amimah bintu Raqiqoh radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam bersabda : “Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita” .
Pacaran, atau dalam kondisi hanya berdua dengan lawan jenis adalah salah satu gerbang menuju ke arah zina, apalagi di zaman sekarang dimana pergaulan remaja sudah sangat melampaui batas, baik secara norma ketimuran apalagi agama.
Akhirnya saya pun mengambil foto itu, kebetulan siswa pemilik foto sedang keluar.  Hal ini akan diproses selanjutnya.  Saya pun kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaan. Saya kira mereka sedang ketar-ketir, kena deh.. !  tak ada segala kejadian di dunia ini yang terjadi secara kebetulan  semuanya sudah diatur oleh Allah.  Dan selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap  kejadian, jika kita mau mengambilnya. Bukankah hikmah adalah milik kaum muslim yang tercecer?

Wallahu 'alam bishowab...

To All my beloved students... berfikirlah yang panjaaaang sebelum bertindak.  Kami selalu  ingin memberikan yang terbaik untuk kalian. Agar kalian menjadi  generasi-generasi terbaik umat ini.
I Love You All coz Allah...  ^__^

Wednesday 7 September 2011

Bersyukurlah







Bersyukur Part 1
              Bersyukurlah bahwa kita tidak memiliki segala sesuatu yang kita inginkan,
karena jika sudah memiliki semuanya, apalagi yang kita inginkan?

.Bersyukurlah jika kita tidak mengetahui banyak hal,
karena itu kesempatan untuk terus belajar dan menggali ilmu dan kebesaran-Nya..
.
Bersyukurlah untuk segala keterbatasan yang kita miliki,
karena itu memberikan peluang untuk terus mengembangkan diri..
.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan yang kita hadapi,
karena itu memperkuat mental serta membangun karakter seorang juara sejati..
.
Dan bersyukurlah.. karena itulah kunci kebahagiaan sesungguhnya…
.
.
Dalam pemikiran sederhana saya, kehidupan yang kita jalani di dunia ini sesungguhya adalah pergantian antara saat untuk bersyukur dan saat untuk bersabar. Karena kehidupan manusia itu kan seperti roda yang berputar, terkadang berada di atas (kaya raya, terkenal, popular, banyak teman, juara lomba ini itu, jabatan tinggi, harta berlimpah, memiliki kekuasaan, dst) dan juga harus diingat bahwa suatu saat nanti roda itu akan berputar ke bawah dan kita harus siap untuk menerima apapun kemungkinan buruk yang akan terjadi (kemiskinan, kekalahan, fitnah, hilangnya jabatan dan kekuasaan, dst). Dan yang dimaksud dengan pergantian antara bersyukur dan bersabar itu ya saat kita mendapat nikmat dan kesenangan, disitulah waktunya kita bersyukur, dan di saat kita menerima ujian dan cobaan, di situlah waktunya untuk bersabar.
.
Tapi menariknya, kalau kata “bersabar” ini diturunkan dan diperlebar lagi pengertiannya, sebenarnya sabar saat menerima segala ujian dan cobaan itu kan ya nama lain dari bersyukur. Mengapa kita harus tetap bersyukur bahkan di saat diberikan ujian dan cobaan?
.
Pertama, karena ilmu manusia itu terbatas. Maksudnya, saat kita diberikan cobaan dan ujian, kita melihatnya sebagai hal yang buruk, padahal belum tentu seperti itu dan mungkin saja akan ada hikmah dan manfaat dari hal tersebut. Penglihatan manusia hanya sebatas ilmu yang mereka miliki, tidak lebih. Sementara yang namanya ilmu pengetahuan ini kan seluas langit dan bumi, bahkan lebih. Jadi mungkin saja dalam pandangan manusia cobaan yang diterimanya itu buruk, padahal menurut pandangan Allah SWT itulah yang terbaik, dan begitu juga sebaliknya. Dan Dia-lah yang paling mengetahui keadaan hamba-hambaNya. Hal ini bukan hanya pemikiran saya pribadi, tapi nyata telah dijelaskan oleh Allah SWT yang berfirman dalam Al-Qur’an:
.
“..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 216)
.
Jadi misalkan saat kita menerima cobaan tidak lulus ujian masuk di universitas yang kita inginkan, kita kesal dan dongkol setengah mati karena merasa sudah habis-habisan belajar dan mempersiapkan diri supaya diterima di Universitas tersebut. dan pada akhirnya gagal. Padahal kita tidak tahu bahwa mungkin saja Tuhan punya rencana lain. Dia tidak menempatkan kita di Universitas A tapi ditempatkan di Universitas B, dan pada akhirnya justru kita sangat bersinar dan cemerlang disana. Mutiara akan tetap menjadi mutiara dimanapun dia berada.
.
Hal ini pernah saya alami. Dulu sewaktu kelulusan dari SMA Insan Cendekia, target saya adalah kuliah di luar negeri dan dengan mendapat beasiswa penuh. Ini satu paket yang ga bisa ditawar-tawar lagi karena pertama, kuliah di luar negeri akan memberikan suatu wawasan yang berbeda dan mendapatkan lingkungan dan teman-teman yang baru. Yang kedua, beasiswa penuh karena tidak ingin menyusahkan orang tua lagi. Saya ingin hidup mandiri dan tidak minta uang lagi, meskipun mungkin orang tua saya akan memberikan jika saya memintanya. But, I just don’t want.
.
Waktu itu saya sangat ingin kuliah di Nanyang Technology University (NTU) di Singapore (Universitas ternama yang selalu masuk daftar 100 Universitas terbaik versi “QS World University Rangkings”). Tes masuk ke universitas itu memang tidak mudah dan saya mempersiapkan diri untuk menghadapi tes tersebut. Singkatnya, hasil dari tes seleksi NTU menyatakan saya tidak lolos (kata lainnya G-A-G-A-L). Perasaan kecewa, pasti. Seakan dunia runtuh! (www.lebay.com). Tapi kemudian saya berpikir bahwa mengalami kegagalan itu biasa, tapi meratapi kegagalan itu yang ga bener.
.
Akhirnya saya bangkit lagi karena masih ada satu kesempatan lagi untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswa, yaitu di University of Technology Petronas (UTP), Malaysia. Masuk sini pun testnya tidak mudah, waktu tahun saya ada sekitar 1,200 applicants yang mendaftar. Persiapan yang lebih baik dilakukan untuk mengikuti test ini dan singkatnya Alhamdulillah saya diterima menjadi salah satu dari 7 orang yang mendapat beasiswa dari Petronas untuk kuliah disana. Meskipun UTP ini bukan pilihan pertama saya, tapi saya meyakini bahwa inilah tempat terbaik yang telah diberikan Tuhan untuk saya, dan tentu saja, saya menerimanya dengan ikhlas.
.
Poin yang ingin saya ceritakan di atas adalah, pada awalnya saya sangat kecewa dan sedih karena niat untuk kuliah di NTU kandas. Tapi pada akhirnya, sewaktu saya lulus dari UTP tahun lalu, saya sangat sangat sangat bersyukur dikasih kesempatan untuk kuliah disana dan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, dan saya berpikir, mungkin semua kesempatan dan kenikmatan yang saya dapatkan di UTP tidak akan saya peroleh kalau saja dulu saya kuliah di NTU. Saya betul-betul bersyukur dengan skenario yang telah ditentukan Allah SWT terhadap diri saya.
.
Cerita lengkapnya mengenai hal ini pernah saya tulis di blog saya sebelumnya. Silahkan untuk klik di sini..http://muhammadassad.multiply.com/journal/item/14/Terharu.._Email_Balasan_Seorang_Guru.._
.
Ada cerita lain tentang seorang wanita yang akan pergi jalan-jalan ke Eropa. Pada hari H, dia bangun kesiangan dan saat sampai di airport, counter check in sudah ditutup dan pesawat sudah akan berangkat. Dia lalu mendatangi petugas imigrasi dan marah-marah, namun apa mau dikata, pesawat telah menjadi bubur, maksudnya sudah akan terbang mengudara. Wanita itu ya jelas marah karena dia merasa rugi sudah membayar tiket yang cukup mahal dan puluhan juta berarti hilang begitu saja. Dia pulang ke rumah dengan perasaan kesal setengah mati. Lalu, beberapa jam kemudian dia mendapati di berita bahwa pesawat yang seharusnya dia tumpangi tersebut jatuh di lautan! Seketika juga dia bersujud dan bersyukur karena telatnya dia bangun dari tidur dan tidak ikut dalam pesawat tersebut. Mungkin akan lain ceritanya kalo wanita ini tidak telat bangun dan akhirnya ikut ke dalam pesawat naas tersebut.
.
Selanjutnya, hal kedua tentang bersyukur saat menghadapi cobaan adalah karena dimana-mana yang namanya ujian itu kan adalah media untuk kenaikan tingkat. Di sekolah atau universitas, pasti tiap semester ada yang namanya ujian kenaikan kelas, ujian semester, try out, UAN, atau apapun lah namanya, yang pasti tujuannya sama: menjadi media  untuk naik kelas atau naik ke semester berikutnya. Kalau ga ada ujian ya jangan harap mau naik kelas! Nah sama, adanya cobaan dan ujian yang kita hadapi dalam hidup ini, itulah yang akan menaikkan tingkatan kita di dalam kehidupan. Jadi, sudah sepantasnya kita untuk selalu bersyukur baik di kala senang maupun susah.
.
Terkadang kita merasa bahwa kita-lah orang yang paling berat cobaannya di muka bumi ini. Tapi kita lupa, bahwa ternyata jauuuuhhh lebih banyak orang-orang yang memiliki kehidupan yang tidak seberuntung kita. Contoh mudahnya ya lihat sekeliling kita aja, masih sangat banyak sekali fakir miskin di negara kita ini, anak-anak jalanan yang tidak terurus, orang-orang tua yang tidak memiliki tempat tinggal, dan masih banyak contoh lainnya. Sebenarnya ya ga usah jauh-jauh, contoh paling mudahnya lihat diri kita saja yang alhamdulillah masih memiliki anggota badan lengkap tanpa cacat! full set body complete:)
.
Dalam konteks ini Rasulullah bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang rendah nikmat Allah SWT yang dilimpahkan kepada kalian” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
.
Jadi, saat kita masih mampu berjalan secara normal dengan dua kaki, bersyukurlah karena banyak orang yang berjalan harus memakai bantuan tongkat.
Saat kita berjalan harus menggunakan tongkat, bersyukurlah karena ternyata cukup banyak orang yang tidak memiliki kaki untuk membuatnya berjalan
Saat kita tidak memiliki kaki, bersyukurlah karena banyak orang lain yang tidak memiliki kaki, tangan, dan beberapa anggota badan lainnya secara utuh.
Saat kita tidak memiliki kaki, tangan dan beberapa anggota badan lainnya secara utuh, tetap bersyukurlah karena masih ada orang lain yang lumpuh.
Bahkan di saat kita lumpuh dan sudah tidak bisa bergerak sedikitpun, bersyukurlah karena kita masih diizinkan hidup oleh Tuhan..
.
Dan saya pun sangat mensyukuri kehidupan yang dijalani sekarang ini karena memiliki orang-orang terbaik dalam hidup ini (keluarga, para guru dan mentor, sahabat, teman-teman, dst). Saya bersyukur atas semua karunia dan kenikmatan yang telah Allah SWT berikan dan membuat saya seperti sekarang ini, dan di sisi lain juga bersyukur atas semua cobaan dan ujian yang diberikan-Nya, meskipun terkadang terasa berat untuk menjalaninya. Tapi bukankah Dia Yang Maha Berkuasa telah menyampaikan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah [2] : 286) bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan dan ujian yang melebihi kemampuan kita? Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa.. So, nikmati saja segala warna warni perjalanan hidup kita ini dengan penuh syukur.. :)
.
Bersyukur part 2
Secara sederhana, bersyukur memiliki pengertian pengakuan terhadap segala anugerah dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT dan memanfaatkan segala anugerah dan kenikmatan tersebut untuk kebaikan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Inilah hakikat bersyukur yang implementasinya bisa dalam berbagai bentuk.
.
Sebagai contoh, orang yang diberikan nikmat berupa kekayaan harta yang berlebih, tanda syukur yang harus dilakukannya adalah dengan mempergunakan kekayaannya untuk membantu fakir miskin, anak-anak jalanan, kakek dan nenek yang terlantar di panti jompo, dst. Lain lagi hal nya dengan orang yang diberikan kenikmatan berupa jabatan dan memiliki poweruntuk melakukan suatu kebijakan, misalkan seorang gubernur, menteri atau presiden. Tanda syukur yang harus dilakukan ya dengan cara melaksanakan amanat yang diemban sebaik-baiknya dan membuat keputusan-keputusan yang bermaslahat bagi masyarakat banyak dan bisa mengangkat kesejahteraan rakyatnya.
.
Contoh lain, seorang dokter yang memiliki ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan juga harus bersyukur dengan cara memaksimalkan ilmu yang dimiliki untuk menyembuhkan orang lain yang sakit. Atau mungkin mahasiswa/i pintar yang diberikan otak yang encer, cara bersyukur yang bisa dilakukan dengan cara membantu teman-temannya yang agak susah nangkep pelajaran. Tapi ya asal jangan keterusan membantu kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun. Dari mulai ngerjain PR sampe ngerjain ujian dibantu terusssss! Ya meskipun saya jujur pernah nyontek juga si hehehe..
.
Di luar itu semua, sebetulnya contoh yang paling sederhana dalam bersyukur ada di diri kita.  Allah memberikan kita jiwa dan raga yang sangat sempurna dan serba teratur. Anggota tubuh kita yang terlihat dari mulai kepala sampe kaki, semuanya sangat luar biasa, baik secara bentuk maupun susunannya. Tunggu dulu, itu belum termasuk organ tubuh yang berada di dalam tubuh yang kita sendiri mungkin tidak akan tahu bagaimana cara kerjanya, seperti hati, pankreas, paru-paru, liver, sampai jantung yang terus berdetak 24 HOURS NON-STOP! Subhanallaah bukan?
.
Lalu bagaimana cara bersyukurnya? Simple saja, jaga baik-baik tubuh ini dan jangan merusaknya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalkan apa? Ya kita kan diberikan akal dan kemampuan untuk berpikir, jadi sebetulnya kita juga tahu mana hal yang bermanfaat dan mana hal yang merusak. Hal yang bermanfaat bagi tubuh misalkan: olahraga, makan tahu dan tempe, minum jus, baca buku, dll. Kemudian, hal yang dapat merusak tubuh misalkan: merokok, makan berlebihan, sering begadang, banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak jelas, dll.
.
Bersyukur itu sangat powerful karena ia adalah kunci dari kebahagiaan sejati. Karena tanpa rasa syukur, sebanyak dan semewah apapun harta dan segala kenikmatan yang kita miliki tidak akan pernah memberikan kepuasan dan kita akan terus berusaha mencari hal-hal duniawi untuk membahagiakan kita yang sebenarnya itu tidak ada ujungnya. Tapi dengan rasa syukur, kehidupan kita akan selalu dikelilingi oleh rasa aman, damai, tentram, bahagia, sejahtera, sentosa, gemah ripah lohjinawi dan teman-temannya.
.
Sebagai manusia, kita sering merasa tidak mensyukuri apa yang sudah kita punya karena dua hal: Pertama, kita cenderung sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Pernah dengar istilah “rumput tetangga lebih hijau”? Ya, inilah salah satu sifat alamiah manusia, yaitu suka membandingkan. Dalam kadar tertentu, membandingkan diri dengan orang lain adalah baik jika niatnya untuk pengembangan diri, dalam artian orang yang kita bandingkan adalah sebagai benchmark kita dalam berusaha dan menuju kesuksesan. Tapi, kalau membandingkan sudah dalam tahap cukup akut yang membuat kita menjadi kufur nikmat, itu yang BAHAYA.
.
Tiap manusia itu punya pembanding yang beda-beda. Kalau untuk artis misalkan, pembandingannya ya pasti dengan sesama teman artis, ga akan pernah ada cerita artis ngebandingin dirinya sama tukang cendol, kecuali si artis punya pekerjaan part-time juga sebagai tukang cendol. Atau dokter ya pasti akan membandingkan dengan sesama dokter, pengusaha dengan sesama pengusaha, penyanyi dengan sesama penyanyi, polisi dengan sesama polisi, dan begitu terusssss sampai anak sekolahan juga pasti ngebandinginnya ya dengan sesama temen sesekolahannya.
.
Kita pun demikian, suka membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita membandingkan dengan teman kita tinggal di rumah yang mewah, kemana mana naik mobil, uang mudah, bisa jalan-jalan ke luar negeri setiap liburan, dsb. Kalau saya bilang, sudahlah, pembandingan-pembandingan seperti itu tidak akan ada gunanya karena yang ada hanya akan membuat kita jadi cape batin dan pikiran, belum lagi bisa mempengaruhi kesehatan dan kejiwaan kita. Kan ga lucu donk kalo masih muda tapi udah tinggal di RSJ Grogol? :)
.
Dalam hal ini ada kiat yang efektif agar kita menjadi hamba-hambaNya yang bersyukur, yaitu selalu melihat ke bawah untuk hal-hal yang bersifat fisik dan material, namun selalu melihat ke atas untuk hal-hal yang bersifat ukhrawi atau perkara-perkara ibadah. Jadi kalau kita sekarang punya rumah megah yang layak untuk ditempati, bersyukurlah karena ternyata masih ada orang yang punya rumah di gang-gang sempit. Bagi orang yang tinggal di gang sempit pun bersyukurlah karena ternyata ada orang yang punya rumah di pinggiran kali dengan beratapkan kayu dan bambu. Orang yang seperti ini pun harus tetap bersyukur karena ternyata masih banyak sekali orang-orang yang bahkan untuk tempat berteduh pun mereka tidak punya.
.
Tapi sebaliknya, dalam hal ibadah, nah itu baru boleh liat ke atas, agar kita tidak sombong dan takabur. Kalau kita merasa sudah banyak mengerjakan ibadah, lihatlah ke atas bahwa ternyata sangat banyak orang-orang yang lebih shaleh dan alim dari kita. Kalau kita merasa paling pintar di kelas atau seantero kampus, sadarlah bahwa masih banyak orang-orang jenius yang bertebaran diluar sana. Atau kalau kita merasa paling berkuasa dengan kekayaan yang kita miliki, lihatlah kembali ke atas bahwa sebetulnya masih banyak sekali orang-orang dengan kekuasaan yang lebih besar dari kita, dst. Jadi dengan cara seperti ini Insya Allah akan terus memotivasi diri kita untuk terus menjadi yang terbaik dan tidak lupa bersyukur.
.
Dalam konteks ini pun Rasulullah bersabda, “Lihatah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang rendah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
.
Poin yang kedua, kita tidak sadar dengan apa yang kita miliki, tapi lebih sering mengikuti ego kita untuk mendapatkan apa yang kita mau. Jadi fokusnya disini adalah kepada apa yang diinginkan dan bukan apa yang dimiliki. Ya, namanya juga manusia kan, ga pernah puasss! Ibaratnya kalo belum punya mobil, dalam hatinya berpikir yang penting punya mobil deh, mau yang butut atau yangsecond, third bahkan fourth juga ga masalah, yang penting punya mobil! Setelah sudah punya mobil 1, muncul keinginan pengen 2. Setelah 2 ya 3, abis itu 4, kemudian 5, terus mau jadi 6, dst.
.
Mengenai hal ini, saya punya cerita yang pas dengan pembahasan ini. Kejadiannya juga baru-baru aja, masih fresh from the oven! Jadi gini, sekitar minggu yang lalu salah satu teman dekat saya waktu lagi chatting tiba-tiba bilang yang kurang lebihnya seperti ini, “Enak ya Ssad jadi anak orang kaya bisa jalan-jalan kemana aja. Aku juga pengennn bangett!! Ya pengen aja kaya mereka dan bukan kaya hidup aku yang sekarang ini.” Reaksi pertama saya: kaget! Kalo kata judul lagu bang Rhoma Irama, TERLALU! Keterlauan maksudnya omongannya hehee..
.
Kenapa terlalu? Karena menurut pendapat saya, sebenarnya dia tidak perlungomong seperti itu. Dia itu orang yang sangat kreatif, punya butik online shopyang cukup menjanjikan, jago jeprat jepret dan tidak jarang dapet job untuk foto, entah kawinan atau pre-wedding atau post-wedding, dll. Jadi sebetulnya dia itu sudah punya “modal” yang sangat hebat untuk jadi orang kaya, seperti keinginannya. Modal itu kan ga harus berbentuk uang, tapi otak yang kreatif dan insting business yang cerdas juga akan bisa membuat orang jadi kaya.
.
Terus saya tanya ke dia, “Enak mana, jadi anak orang kaya atau jadi orang kaya?”Dia jawab, “Jadi orang kaya.” Saya bales lagi, “Nah yaudah, kamu seharusnya bersyukur karena sudah punya bakat dan dikasi modal otak yang kreatif untuk jadi orang kaya. Ibaratnya nih, bahan mentah udah ada, tinggal ngolahnya aja yang butuh usaha! Jadi anak orang kaya juga ya emang enak, tapi kalau nanti orang tuanya udah ga ada dan anaknya tidak mempersiapkan dengan baik dirinya untuk mengelola kekayaan orang tuanya, kan bisa habis juga. Dan sudah banyak contoh yang seperti itu kan?” abis itu dia manggut-manggut paham dan segera mengucap istighfar.
.
Terkadang memang kita tidak menyadari betapa hebatnya kita. Seperti cerita teman saya yang di atas barusan. Dia tidak sadar kalau sebetulnya dia mempunyai bakat dan “modal” yang sangat baik yang kalau diasah dan ditekuni secara maksimal pasti akan memberikan hasil yang maksimal (nulisnya maksimal apa maksimum si yang bener?)
.
Cerita tentang bersyukur ini saya tutup dengan kisah seorang hamba yang memiliki rasa syukur paling besar di muka bumi ini. Dia adalah Muhammad bin Abdullah atau Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan oleh istri beliau Siti Aisyah bahwa di suatu malam saat mereka sedang tidur, Rasulullah terbangun dan berkata, “Wahai Aisyah putri Abu Bakar, izinkanlah aku untuk bangun beribadah kepada Tuhanku.” Aisyah menjawab, “Silahkan baginda.”
.
Kemudian Nabi Muhammad bangun dari tidurnya dan segera berwudhu lalu shalat. Sewaktu shalat, beliau sangat khusyuk hingga menetes air matanya membasahi pipi hingga dada. Kemudian ruku beliau kembali menangis, lalu di saat sujud semakin terus menangis, dan seterusnya demikian hingga selesai. Bahkan dikisahkan bahwa mata kaki Rasulullah SAW menjadi bengkak akibat terlalu lama bersujud kepada Allah SWT.
.
Setelah selesai shalat, Siti Aisyah yang terheran-heran pun bertanya, “Yaa Rasulullah, apa yang menyebabkan baginda menangis dan shalat begitu khusyu, padahal Allah SWT telah mengampuni semua dosa baginda, baik yang dulu maupun yang akan datang, dan baginda sudah dijamin akan masuk ke dalam Surga-Nya?”Dan Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?” Luar biasa bukan, Nabi Muhammad telah dijamin oleh Allah masuk ke dalam syurga, namun beliau tidak mengendorkan sedikitpun ibadahnya dan inilah bentuk rasa syukur terhadap Sang Pencipta.
.
Sekian tulisan mengenai “Bersyukur Part 2”. Semoga dengan ilmu saya yang masih cetek ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semua yang membacanya.  Insya Allah akan ada bagian terakhir di “Bersyukur Part 3”, karena memang pembahasan mengenai syukur ini sangat luas dan paanjaaaaaang seperti choki-choki.

sumber : Notes From Qatar-Muhammad Assad (Recomended Book)