Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Friday 16 December 2011

Abstraksi...

Terseret arus
Terpukau kilau
Diam...
Sendu mengaduh
Tangis meringis
Usai...
Riak riak rasa
Letupan jiwa
Menyeruak hampa
Fatamorgana...

Monday 12 December 2011

Apakah Kau Tahu Bahwa Allah Sangat Menyayangimu?


Apakah kau bahagia sekarang? atau kau sedang berduka? Apapun keadaanmu sekarang, tahukah kau bahwa Allah masih dan sangat menyayangi dan mengasihimu.
Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan ketika ketika kau tidak mengingat dan menyebut namanya saat kau mulai makan karena begitu lapar? Lihat bahwa allah tetap memberimu kenikmatan dalam rasa tanpa sedikitpun mencabut rahmatnya itu. Rasakanlah betapa malah badanmu bertambah segar dengan sangat, setelah makananmu mengisi lancar kelesuan dan keletihan ragamu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia melihat jelas kelakuan mulutmu tiada henti mengatakan dusta, fitnah, mengadu domba dan mengelarkan rentetan kemaksiatan yang menghancurkan dirimu sendiri dan sesamamu? Mungkin jika manusia yang menyaksikan semua itu, wajahmu akan dipenuhi dengan tamparan dan tiada lagi kehormatan atasmu. Namun Allah juga masih mengampunimu saat kau meminta maaf dan hanya Allah lah yang selalu maha menghargai sebuah taubatmu.

Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia jelas- jelas melihatmu bermaksiat? Bisa saja saat itu dia mengambil nyawamu dan atau mengadzabmu dengan seribu satu siksa. Namun lihatlah, bahwa dalam keadaan kau berdosa, Allah malah mengangkat derajatmu setelah kau melepas semua jubah kejahatanmu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat mencintaimu, bahkan saat kau tetap memakinya denga sejuta keluhan yang kau rasa akibat kekurangan dan kesakitanmu di dunia?.Yakinlah saudaraku, bahwa Allah tidak sedang mendholimimu, betapa sayangnya Allah subhanahu wata'ala kepada para hambanya. Dalam jatuhmu yang benar- benar di titik nadir, itu semua adalah karena ulah dirimu sendiri. Dan bukannya Allah membiarkan kau tetap berada di titik itu tanpa sedikit menolongmu. Lihatlah, bahwa sebenarnya tidak kau punya kesempatan lain untuk lari selain dekat dengan Allah. Dan semua hanya tinggal bagaimana kau memilih saja, tetap keras kepala, dan atau meminta ampun dan kemudian Allah akan senantiasa menolongmu.

Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu?...
Mungkin banyak dari kita yang telah tahu namun tidak sadar dan atau malah tidak mau tahu.
Ketahuilah saudaraku, Allah senantiasa Menyayangimu, dalam keadaan apapapun dirimu, tanpa syarat apapun seperti yang diinginkan manusia dan tanpa pamrih apapun seperti yang diharapkan manusia. Maka apakah kau akan tetap membiarkan dirimu menjadi hamba yang tidak tahu trimakasih dengan tetap membiarkan dirimu sendiri dalam kejahatan yang sama dan berulang- ulang setiap hari?.

Lihatlah dirimu saudaraku,mungkin diantara tubuh dan jiwamu ada salah satu yang bertentangan dengan dirimu, sehingga sulit kau atur. Kaupun bernasib sama dengan begitu banyaknya orang yang ternyata susah bahkan tak bisa bersahabat dengan diri mereka sendiri. Maka, sadarilah bahwa yang paling menyayangimu dan paling mengerti dirimu bahkan lebih dari dirimu sendiri, dalam keadaan bagaimanapun dirimu, siapapun dirimu, dan apa adanya kamu, hanyalah Allah saja. Allah yang selalu siap kapanpun, dan dimanapun menjadi sahabat dan tempatmu berbagi, dan yang pasti akan sangat lebih baik dari pada cara dirimu sendiri menjadi sahabat bagi dirimu. Kasih sayangnya kepadamu adalah lebih sangat mempesona dari hubungan baik yang terbaik yang pernah diberikan oleh makhluk di dunia ini untukmu. Lalu alasan apa yang kemudian membuatmu masih keras hati dan masih menjauh dari Allah Subhanahu Wata'ala?
(Syahidah/voa-islam.com)

Sunday 11 December 2011

Self_Reflection


"Jika kebahagiaan ibarat sinar matahari dan kesedihan ibarat rintik air hujan. Sungguh kita memerlukan keduanya untuk  melihat indahnya pelangi.”

"Banyaknya ujian dalam sebuah perjalanan bukan berarti tak diridhoi Allah, yang penting adalah sejauh mana kita komitmen dan taat di jalan Allah selama ujian mendera"

"Tidak penting menjadi orang penting, tidak penting menjadi orang terhormat, yang penting adalah kita menjadi hamba Allah yang taat …"

Saat gundah kembali hadir entah apa maksud rasa ini. Ku tak ingin berspekulasi, hanya mampu tersenyum dalam hati. Ada getar asa yang terselip dalam rindu yang melangit...

Gurunya Manusia



 # Guru yang punya keikhlasan dalam mengajar dan belajar
    Guru yang punya keyakinan bahwa target pekerjaannya
    adalah membuat para siswa berhasil memahami materi-materi yang diajarkan
    Guru yang ikhlas akan berintrospeksi diri
    apabila ada siswa yang tidak memahami materi ajar
    Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar sebab mereka sadar
    profesi  guru tidak boleh  berhenti untuk belajar #


# Hari ini kuucapkan Alhamdulillah, Ya Allah ! tahun ini aku mendapat karunia dengan masuknya
anak-anak yang luar biasa, yang membuatku tertantang menjadi agent of change bagi diri mereka dan diriku sendiri. Terima  Kasih Ya Allah ! tahun ini aku belajar dari siswaku yang "tidak bisa diam", aku belajar dari siswaku yang sulit memahami materi, aku belajar dari siswaku yang nakal. Aku benar-benar bersyukur Ya Allah, engkau hadirkan mereka untuk aku. Bagiku, mereka adalah rezeki. bagaimana tidak, ilmuku bisa bertambah kerana kehadiran mereka. Kesabaranku bisa berlipat-lipat karena kehadiran mereka. Dan yang paling kunikmati adalah ketika mereka tersenyum dan membisikkan sebuah kalimat ditelingaku, " Guru,... ternyata aku bisa !" Bagaiman aku tidak berterima kasih Ya Allah jika kenikmatan hati ini terus-menerus muncul dari hari ke hari dikelasku.
Ya Allah berikan kekuatan kepadaku untuk terus berjuang menjadikan mereka insan-insan yang kelak punya manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masayarakat, bangsa dan agamanya. Amin ya rabbal 'alamin. #

(sumber : Gurunya Manusia, Munif Chatib, Kaifa learning)

Saturday 10 December 2011

Be Thankful

Be thankful for having a home
Many people sleep on the street
Be thankful even if you are alone
... ... You don't know in the future who you will meet

Be thankful even if you feel down
What doesn't kill you makes you stronger
Be thankful and don't you ever frown
Keep a smile on your face and destroy your anger

Be thankful for having parents who are sweet
Others have parents who are heartless
Be thankful for having them even if they beat
Orphans can tell you how without them they feel helpless

Be thankful for having food
Many people suffer from hunger
Be thankful for having a good mood
Others are depressed and their pain is a strong thunder

Be thankful when you feel pain
It means that you are still alive
Be thankful that you are not insane
Tough life cause insanity to arrive

Be thankful even If u fail
Others don't even have the chance to try
Be thankful for having a brain
That handicaps don't have and die

Be thankful when you make a mistake
Without mistakes you will never learn
Life never stops it's like a lake
And every minute you waste cannot be returned

Be thankful for everything you have
Be thankful for everything you own
Because if you don't
you will regret it when it's all gone

♥ "THANK YOU ALLAH... FOR EVERYTHING YOU HAVE GIVEN ME !!!"

Sunday 6 November 2011

NAIK GUNUNG

Hari itu bertepatan dengan hari libur kuliah. Ranid bersama kawan-kawan ikhwan lainnya bersiap untuk mengadakan rihlah. Tidak kurang 24 orang pemuda dan satu orang yang dianggap ustadz yang sudah tak muda bersiap untuk menaklukkan sebuah puncak gunung yang dianggap bertuah. ‘Ala kuli hal semua dilakoni dalam rangka untuk mengambil sebanyak-banyaknya hikmah.

Tepat pagi hari mereka sudah sampai di pintu gerbang masuk menuju puncak. Usai sholat shubuh berjama’ah dan sedikit pemanasan sarapan-pun dimasak. Suasana keakraban dan kekeluargaan mulai tampak. Berbagi makanan, minuman, dan pengambilan foto pun sudah menjadi hal yang sangat layak.
Bismillah, acara pun dibuka Ustadz Sanwani pun memberikan petuah terkait dengan hal pendakian. Bahwasannya dalam mendaki jangan-lah berbicara seperti halnya dalam membuang sampah yakni—jangan suka sembarangan. Dan tak lupa zikir pun harus dan senantiasa untuk diucapkan. Dan tak lupa juga niatkan pendakian ini dalam rangka beribadah karena Allah yang menciptakan segenap insan.

Pendakian dibagi menjadi 3 tim kecil. Ranid cs ditempatkan pada urutan tim kedua dikarenakan dalam urusan daki-mendaki mereka masih dianggap jahil. Bagaimana tidak pengalaman Ranid sebelumnya hanyalah mendaki sebuah bukit nan mungil. Namun walaupun begitu semangat mereka—Ranid Cs dalam pendakian ini tidaklah secuil.
Pada kilometer awal track masih lancar dan belum ada halangan yang berarti. Mendaki gunug lewati lembah adalah kondisi jalur pendakian persis soundtrack-nya Ninja Hatori. Namun perlahan tapi pasti kengerian-kengerian mulai nampak menghampiri. Medan yang masih liar dan hutan-hutan masih sangatlah asri. Serangan-serangan pacet atau lintah mulai datang silih berganti. Belum lagi kisah-kisah horor terkait pendakian terus saja membayangi.

Ranid masih terus berusaha untuk melewati track yang dirasa sulit. Ibarat ultra-man mungkin lampu di dadanya sudah kedap-kedip dan berbunyi tit-tit-tit. Minuman dan makanan pun harus diirit-irit. Ya, karena di gunung tidak ada tuh yang namanya warung yang jual kopi pahit. Yang ada hanya humus, lumpur, dan akar pohon yang berbelit-belit.
Sejatinya mendaki gunung adalah suasana yang tepat untuk pembentukan karakter diri. Sifat manja, egois, pelit dan sebagainya muncul tanpa disadari. Ada seorang teman yang rela membawakan tas temannya yang beratnya mungkin melebihi tubuhnya sendiri. Ada juga seorang ikhwan yang rela untuk menemani temannya walaupun temannya tersebut kerap menghambat jalur yang dilalui.

Ranid teringat akan ucapan seorang ustadz muda. Bahwa safar berasal dari kata sa-fa-ro yang berati terbuka. Safar atau perjalanan pada hakikatnya akan membuka watak seorang manusia. Dan hal itu terbukti dalam hal berpergian ke sebuah gunung yang notabenenya daerah atap dunia.
Dalam kondisi istirahat dan kondisi sisa-sisa tenaga. Ranid menyempatkan diri untuk bercanda. Sekedar hanya untuk meregangkan otot-otot yang tegang karena beratnya medan laga. Ia pun menuturkan sebuah tembang yang cukup akrab ditelinga. Dimana.. Dimana.. Puncaknya.. Kucari.. Kucari.. Dimana..

Medan dirasa semakin menantang. Ternyata tracknya tak seindah yang terbayang. Jalan setapak sangat kecil tak cukup untuk dua orang. Di sisi kanan-kiri pun yang terlihat hanyalah jurang. Melihat hal itu Ranid mendadak takut bukan kepalang. Maka mulutnya pun terus berzikir seolah malaikat maut tengah menghadang.
Ranid berpikir tentang sebuah lagu diwaktu ia masih balita. Sering ia dengar ketika ia masih duduk dibangku TPA.
Naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali 2x..
Kiri-kanan kulihat saja banyak pohon cemara a a a 2x..
Sederet pertanyaan berseliweran dihadapan mukanya. Yang pertama adakah anak kecil yang sudah pernah naik ke puncak gunung seperti dalam bait yang tertera? Dan yang kedua adalah Kenapa ekspresi menyanyikan lagu tersebut harus riang gembira?
Akhirnya ia pun mencoba untuk menggubah syairnya.
Naik-naik ke puncak gunung. Ngeri-ngeri sekali 2x..
Kiri-kanan kulihat saja banyak tebing jurangnya a a a 2x..

Pendakian sudah memakan waktu yang lama dan panjang. Namun puncak yang dituju tak kunjung terlihat di selayang pandang. Waktu pun sudah menunjukkan waktu petang. Dan mereka semua sepakat untuk membuat kemah tepat dibawah pohon yang rindang.
Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan. Puncak gunung hanya tinggal berkisar 1 kilometer-an. Dengan modal sarapan yang cuma cukup untuk ganjalan. Mereka semua bersemangat dalam hal melakukan pendakian. Tujuan mereka hanya satu yakni melihat dari atas puncak gunung pemandangan yang indah untuk dilewatkan.

Alhamdulillah sampailah mereka semua di atas puncak gunung. Rasanya sangatlah memuaskan seperti halnya seorang Michael Angelo yang telah berhasil membuat sebuah patung. Ranid dan kawan-kawan untuk sejenak merasa linglung. Mereka masih sangat berharap bahwa di atas puncak tentang adanya sebuah warung.
Setelah makan dan istirahat sebentar. Ustadz Sanwani pun membuka sedikit ta’lim guna menjelaskan berbagai macam i’tibar. Semua peserta pendakian merapatkan diri bersiap untuk mendengar. Walau perut keroncongan menahan lapar.

Ustadz Sanwani dengan lahjah (logat) yang khas berkata “naek gunung salah satu proses tarbiyah, dimana kita bisa tau atau ta’aruf tentang kondisi saudara-saudara kita. Mungkin kita baru tau bahwa oo si fulan begini si fulan begitu. Karena mungkin waktu liqo si fulan tadi masih nutup diri. Nah pas mendaki gunung semua itu kebuka”.

Dalam proses naek gunung kita juga diajarin bersyukur. Coba buat antum yang sudah ninggalin jejak (buang air) kebayang kan, gimana ribetnya thoharoh tanpa aer? yang ada cuman daon, batu, kayu. Alhamdulillah itu daon gak ada ulet bulunya, coba kalo ada. Gak kebayang dah kita bakalan repotnya. Mulai sekarang biasain dah bersyukur. Panas disyukurin, hujan juga kita syukurin. Ini semua rahmat Allah. Macet disyukurin, gak macet pun disyukurin. Jangan bisanya cuman teriak galau.com, pusing, capek, lemah lesu dan sebagainya.

Masih Ustadz Sanwani melanjutkan. Dan tanpa komando para peserta pendakian pun asik mendengar dan mengikuti satu-persatu kata-kata yang keluar dari mulut beliau.
“Yang selanjutnya kita diajarin jangan isti’jal. Jangan terburu-buru, semua butuh perencanaan yang mateng. Kayak tadi kan antum, pas di bawah makan minum diatur sedikit sedikit. Gak boleh juga ada yang maruk atau rakus, makanan cuman buat dia doang misalnya. Kalo belum siap ke marhalah atau tingkatan atau track selanjutnya. Ya gak apa-apa juga kita istirahat. Introspeksi apa yang harus dibenahin. Kalo kita buru-buru sampe ke atas yang ada cuman capek doang, temen kita kemana, kita udah dimana. Harusnya kita tungguin temen kita, yang udah agak capek ditungguin. Jangan ngerasa kuat lantas malah ninggalin temen yang kita anggap cuman kerikil dalam perjalanan kita, kalo ada temen yang ngarahin atau minta bantuan yaa kita dengerin dulu, pokoknya santai saja jangan keburu-buru mau naklukin gunung.”

“Yang terakhir yang gak kalah penting adalah zikir. Kita dipaksa zikir sama Allah, coba kalo jalannya biasa-biasa aja, mungkin kita gak bakalan zikir kali. Tapi kan ada jurang, banyak jalanan yang terjal dan lain lain. baca lagi surat Al Isro 67 –dan apabila kamu ditimpa bahaya dilautan, niscaya hilang siapa yang kamu seru kecuali Dia-. Kadang-kadang kita harus dipaksa untuk zikir dulu. Kalo lagi kira-kira bahaya kita langsung inget, langsung zikir. Kalo nggak gitu ya susah juga buat kita mengingat nama Allah. Dan kalo kita udah inget Allah terus percaya dah kita gak bakalan keder atau tersesat dalam perjalanan hidup ini”.

Tak terasa sudah setengah jam mereka menggelar ta’lim. Intinya bagi Ranid hal ini menjadi pengalaman baru dalam hidupnya yang minim. Hikmah ataupun ilmu bisa diperoleh dimana saja asalkan orang-orang mau berpikir terhadap ciptaan Allah al ‘Alim.
Maka mereka pun berkemas bersiap untuk pulang menuju rumah masing-masing. Medan penurunan pun dirasa tak sesulit medan pendakian dikarenakan ia lebih miring. Waktu yang dihabiskan pun terasa lebih sedikit membuat para peserta tidak menjadi pening.

sumber : dinarzulakbar_mail@yahoo.com

Saturday 5 November 2011

Waiting For The Call

Miles away, oceans apart
Never in my sight always in my heart
The love is always there it will never die
Only growing stronger a tears rose down my eye

I am thinking of the time
When the day will come
Standing there before You
Accept this Hajj of mine

Standing in ihram, making my Tawaf
Drinking blessings from your Well
The challenges  I've suffered
And might were rekindles my imaan

O Allah! I am waiting for the call
praying for the day when I can be near the Kabah wall
O Allah! I am waiting for the call
praying for the day when I can be near the Kabah wall

I feel alive and I feel strong[feel so strong]
I can feel Islam running through my Veins
To see my Muslim brothers, their purpose all the same
greeting one another, exalting one True Name ooh
I turly hope one day everyone will get the chance
to be bless with the greatest houner
Of being called to Your Noble House


standing in ihram making my tawaf
drinking blessings from your well
the challenge  I've suffered
and might  rekindles my imaan ooh

O Allah! I am waiting for the call
praying for the day when I can be near the Kabah wall[ I can be near the Kabah wal]
O Allah! I am waiting for the call[I am waiting for the call]
praying for the day when I can be near the Kabah wall

[LABEYK]




Friday 4 November 2011

Sajak Anak Muda

Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum

Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.

Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.

Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?

inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.

Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.

Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.

Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.

Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.

Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.

Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ?
Kita hanya menjadi alat birokrasi !
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.

Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.

Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.

Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.

Mengapa harus kita terima hidup begini ?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.

Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.

Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.

Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara

Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.

Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
Potret Pembangunan dalam Puisi
W.S Rendra

Hatiku Selembar Daun

hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
(Sapardi DJoko Damono)

Wednesday 2 November 2011

Beginilah Tarbiyah Mengajarkan kami...

dakwatuna.com - Tarbiyah.. adalah semacam pelepas dahaga bagi kami, ia memancarkan air ia memancarkan cahaya untuk menembus langsung pada jiwa-jiwa kami. Tarbiyah adalah pendidikan namun bukan hanya terhenti pada titik itu, ia melepaskan jiwa yang tadinya hanya terbelenggu oleh mata “dunia” saja menjadi jiwa yang mampu menaklukkan dunia dengan satu tujuan yakni Ridha Allah SWT.
Lalu seperti apa tarbiyah itu? Tarbiyah itu membuat jiwa yang kering menjadi basah, membuat jiwa yang lemah menjadi kuat. tarbiyah yang kami dapatkan bukanlah hanya sekedar transfer pengetahuan, namun juga berikut aplikasi dari ‘ilmu itu. Tarbiyah yang kami jalani adalah tarbiyah yang hidup di tengah-tengah kehidupan kami, bukan hanya saat pertemuan pekanan yang disebut liqo’ namun tarbiyah itu ada pada kami walaupun kami hanya sendirian.
Kader tarbiyah adalah manusia sama seperti Anda..ia juga lupa dan salah, namun tarbiyah telah ajarkan kami bagaimana agar hidup ini dijalani dengan berusaha sekuat tenaga untuk selalu ingat kepada Allah SWT mengikuti sunnah Rasulullah SAW, mencintai ulama dan umaro dan juga kaum mukmin lainnya serta menjaga hubungan baik dengan non muslim.
Tarbiyah mengajarkan kepada kami untuk menjalani hidup dengan kejujuran, menjalani hidup dengan optimis, menjalani hidup dengan perasaan cinta sebagai makhluk Allah SWT kepada makhluk lainnya. Maka apa ada yang salah dengan kami? Karena itulah kami berusaha untuk masuk ke semua elemen dalam bangsa ini, karena satu alasan yakni kami juga punya saham di negeri ini sebagai anak bangsa yang tak ingin negerinya terpuruk terus menerus..
Tarbiyah ajarkan kami untuk bekerja tak kenal lelah, maka Anda semua tak perlu heran terkadang dini hari kami di pelosok desa, siang hari di luar kota dan malam hari harus rapat untuk urusan umat. kami coba resapi taushiyah guru kami KH Rahmat Abdullah,
“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai”.
“Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari”.
“Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah”.
“Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam dua tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang”.
“Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan”.
“Tidak. Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih tragis”.
Saudaraku.. Tarbiyah mengajarkan banyak hal kepada kami untuk selalu bekerja.. Selalu berusaha menebarkan kebaikan dalam setiap saat meski terkadang lelah mendera, meski harus berhadapan dengan sebuah kondisi sulit dalam kehidupan pribadi kami namun tarbiyah sekali lagi mengajarkan kepada kami bahwa umat ini lebih kami cintai dibanding diri kami sendiri.
Maka kami akan terus bergerak.. Terus melaju untuk menyebarkan cinta, untuk menyebarkan sebuah kalimat Islam itu rahmatan lil ‘alamin itu saja.

Wed_Quo

Allah doesn't have a Blackberry or an iPhone, but He is my favorite contact. He doesn't have Facebook, but He is my best friend. He doesn't have Twitter, but I follow Him, and He doesn't have internet, but I am connected to Him. And even if He has a great communication service, His customer service never puts me on hold.

Tuesday 25 October 2011

Mengenal Lebih Jauh Almarhumah Yoyoh Yusroh


Judul         : Yoyoh Yusroh: Mutiara yang Telah Tiada
Penulis      : Tim GIP
Terbit        : 2011
Harga        : Rp. 34.400, 00.
Penerbit     : GIP



Bunda Yoyoh adalah seorang Kader Dakwah dan Sekaligus Kader Politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang Hafal al-Qur’an 30 Juz. Setelah sekian bulan beliau wafat, kerinduan akan sosok muslimah yang konsisten memperjuangkan Palestina di Indonesia ini dimuat dalam sebuah buku dengan judul “Yoyoh Yusroh, Mutiara Yang Telah Tiada”.

Buku yang diterbitkan oleh Gema Insani Press ini memiliki tebal 208 halaman, buku yang memuat biografi Ummi Yoyoh Yusroh, seorang perempuan yang dikaruniai 13 orang anak yang semuanya Hafal Al-Qur’an, aktivitasnya bersama keluarga dan aktivitas dakwahnya dimasyarakat serta aktivitasnya di Politik bak mutiara. Kisah hidup Yoyoh Yusroh yang memiliki 13 anak penghafal Al-Qur’an dan berusaha sekuat tenaga untuk masuk ke jalur Gaza untuk bertemu dengan Parlemen Palestina merupakan sosok Perempuan Indonesia yang pantas diteladani.

Sebagai sosok yang dikenal sangat aktif dalam dunia politik, agama, dan sosial, perjalanan hidup Yoyoh Yusroh memang layak untuk dibukukan agar dapat dijadikan teladan oleh generasi yang masih hidup. Beliau adalah sosok yang mampu menjalankan amanah dengan totalitas, manajerial yang baik, dan kepemimpinan yang unggul.

“Setiap amanah yang diembankan, beliau menjalankannya ‘sampai titik darah penghabisan’. Bunda Yoyoh adalah cucuran air mata air yang bening. Berparas dan berpostur biasa, namun kekuatan hati beliau dan kemampuan manajerial serta keunggulan dalam akalnya, menjadikan Almarhumah pantas menjalani  sebagian besar hidup sebagai pemimpin,” kata Hj. Neno Warisman dalam testimoni di sampul buku tersebut.

Ustadzah Yoyoh, biasa dia dipangil merupakan anggota aktif Dewan Pakar ICMI Tahun 2005- 2010, bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Sebagai pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan hingga akhir hayatnya menjadi Anggota Dewan dari Partai tersebut merupakan bukti kuatnya karakter dan begitu dibutuhkanya pemikirannya. Berbagai penghargaan pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001 dan International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003 adalah prestasi yang tercatat sejarah perjalanan hidupnya. Dengan berbagai kesibukannya di luar rumah, beliau bahkan masih mampu mendidik putra-puterinya yang berjumlah 13 anak dengan baik. [adi supriadi] (Annida-online.com)

Biografi Eksklusif Steve Jobs




Judul         : Biografi Eksklusif Steve Jobs
Penulis      : Walter Isaacson
Terbit        : Oktober 2011
Harga        : Rp. 119.000,00. (Pre order diskon 20%)
Penerbit     : Bentang Pustaka


Siapakah Jobs? Bagaimana perjalanan hidupnya? Apa yang membuatnya berhasil membangun perusahaan teknologi terbesar  di dunia? Buku ini merangkum secara eksklusif sejarah kehidupan salah satu tokoh CEO terbesar  yang pernah ada.

Dirangkum dari 40 wawancara eksklusif dengan Jobs selama dua tahun-dan wawancara dengan ratusan kerabat, teman, musuh, pesaing, rekan-Walter Isacson telah menuliskan sebuah kisah memukau tentang kehidupan penuh liku dan kepribadian seorang pengusaha kreatif yang talenta dan visinya telah membawa revolusi besar bagi industri teknologi kreatif.

Buku ini merupakan satu-satunya buku biografi Steve Jobs yang ditulis berdasarkan permintaan dari Steve Jobs. Buku ini juga disahkan oleh keluarga Steve Jobs sebagai biograsi resmi Steve Jobs. Pihak Sony Pictures juga telah sepakat dengan Walter Isaacson untuk segera mengadopsi buku ini menjadi film layar lebar yang digarap di Hollywood dengan menunjuk Mark Gordon sebagai produsernya.
Bentang Pustaka (Kelompok Mizan) membuka pre order buku “Biografi Eksklusif Steve Jobs”. Pre order dibuka sampai tanggal 28 Oktober 2011. Sedangkan launchingnya akan dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2011. Diskon 20%  plus edisi khusus tandatangan penulis (persediaan terbatas) khusus untuk pre order. [Mizan] (Annida-online.com)

Friday 21 October 2011

Teruslah Bermimpi (Ost Sang Pemimpi-Ipang)

Apa yang kau takutkan
Dengan semua ini
Bukankah kesedihan
Sering kita alami
Keadaan ini
Buat kita terbiasa
Dengarkan ku bicara
Teruslah bermimpi
Walau kenyataannya jauh berbeda
Teruslah bermimpi
Jangan berhenti

Percayalah
Lelah ini hanya sebentar saja
Jangan menyerah
Walaupun tak mudah meraihnya
Menghentikan pikiran dengan mata terpejam
Menunggu malam bisa hapus kenyataan
Biar saja mimpi jauh membawa kita

Tetap tersenyumlah
Biar semakin mudah
Karena kesedihan pun
Ternyata hanya sementara

Wednesday 19 October 2011

Kata


Saat bimbang meradang
Saat ragu mencengkeram
Saat hati terkapar , lunglai
Saat  kata tak mampu terucap
Saat mata hanya mampu menatap
Hanya kepada-Mu  aku menghadap
Mencurahkan segala rasa dan harap

For My Beloved Sista...


Rasulullah bersabda : "Apabila salah seorang saudaramu menikah, ucapkanlah Baarakallaahu laka wa baaraka 'alaika
wa jama'a bainakumaa fii khair (semoga Allah mengekalkan berkah atasmu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan)."
(HR. Abu Daud & Tirmidzi)

Pernikahan….Semua orang bisa melakukannya, menjalankannya, menikmatinya, bahkan memorak-porandakannya.
Pernikahan bukan sebuah keinginan namun sebuah keberanian untuk mengambil tanggung jawab dan kesiapan untuk berjuang. Bisa juga menjadi sebuah pilihan. Sebab ada banyak cara jika hanya sekadar untuk menunjukan rasa simpati, kasih sayang dan cinta. Dan pernikahan adalah cara cerdas untuk itu!
Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal bahwa ternyata mengenal adalah proses panjang yang tak pernah lekang dan berbatas waktu.  Bahwa pasangan  kita adalah manusia biasa yang punya potensi hina dan mulia, seperti juga kita.
Pernikahan menjadikan seseorang mengevaluasi diri bukan untuk menjadi malaikat, bukan juga sekedar meraih bahagia.
Pernikahan adalah keikhlasan untuk memberi dan melakukan kebaikan. Mendahului memafkan, mendahului bertindak mulia…hingga tak ada yang merasa terzhalimi, karena semua hak telah terpenuhi, keseimbangan telah terjiwai. Menyatu dalam ikatan yang diridhoi Arrahman, sang pemilik cinta sejati.

Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah
dan melahirkan generasi-generasi rabbani tuk membangun peradaban Islam…

WELCOME TO THE NEW LIFE………….

…from this moment life has begun
from this moment you are the one
right beside you where i belong
from this moment on…

Sunday 16 October 2011



Everytime I think of you
You always make me smile
Whenever I feel down
You know how to cheer me up

And everything I feel confused
And I dont know which way to choose
One things for sure
I can always count on you

When I am near
Or when I'm far
Or when I'm completely lost...
In my heart I have no fear
Cos youre my guiding star, oh!

[Chorus] :
Mamma
You know that I love you
No matter what I
Say or do
I can never thank you, oh
Mamma
You know that I love you
You are the proof
Of what love can do
Truly you are Gods miracle

Youre my shelter from the rain,
Youre the shoulder I cry on
Whenever I feel pain
One touch from you and the pain is gone!

And all I've ever dreamed to be
Is to make you proud of me
Cos never once
Did you turn your back on me

Your healing words,
Your tender touch
The warmth of your embrace...
 The beauty of your soul
Shines through your loving face!

[Chorus]

[Bridge] :
Your name
Was there first word Ive ever spoken
You held my hand
Through the first steps Ive taken, oh...
When I wasnt well
You watched me through the night
That is why
Paradise is under
Your feet

Refleksi Pagi

Menikmati hidup ditengah hiruk pikuk dunia.
Terkadang rasa lelah dan jenuh yang mendera menggoda diri untuk lebih lama berhenti dan tak ingin beranjak dr zona ini.
but... Life must go on, the game is not over yet.
Mungkin butuh suasana baru... Lebih tepatnya suasana hati yang baru... Just wanna Feels like home... or do something different...
Apapun kndisinya, nikmati saja... bukan hanya persoalan sebanyak apa yang kita pelajari dan lakukan namun pelajaran apa yang bisa diambil... agar hdup lebih bermakna dan tak sia-sia. Tak sekedar untuk kepentingan pribadi namun juga manfaat untuk orang lain. Tak hanya berfikir apa yang sudah diterima tp apa yang bisa kita berikan. Hanya menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban.
Ego yg menjulang, percaya diri yg overload, sense of crisis yang smakin menipis,merasa paling benar karena kesempurnaan yg dimiliki... Sesungguhnya itulah awal titik keterpurukan, bukan materi semata terlebih karakter dan jiwa.
Tetaplah bersyukur dan berkarya dengan segala kerendahan hati...

Friday 14 October 2011

Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian itu

Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
sejak kita di sekolah rakyat
Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
ketika anak-anak disuruh menyanyikannya di depan kelas satu persatu
Aku masih ingat
betapa kita gembira saat guru mengajak menyanyikan lagu itu bersama-sama
Sudah lama sekali
Pergaulan sudah tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya sendiri
atau tersihir pesona dunia
Dan engkau kini entah dimana
Tapi aku masih sangat hafal nyanyian itu sayangku
Hari ini ingin sekali aku menyanyikannya kembali
Bersamamu :
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa
Disana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata 
Aku merindukan rasa haru dan iba
Di tengah kobaran kebencian dan dendam serta maraknya rasa tega
Hingga kini ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya dengan nada sendu :
Indonesia tanah air mata
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Slalu dihina-hina bangsa
Disana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung berebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya 
Sayang,
dimanakah kini engkau
Mungkinkah kita bisa bernyanyi kembali
lagu kesayangan kita dulu
Dengan akrab seperti dulu
(KH. Mustofa Bisri)

Nilai UTS Biologi Kelas X

NO NAMA JK NILAI
1 ALIFIA NOKAMARTA P 84
2 AULIANA YUNI KHUSNIATI P 90
3 ADILA BUNGA MEWANGI L 88
4 FADILLAH IQBAL RIZKILIAN L 52
5 FAHMI AMRULLAH L 90
6 FAKHRI RIYADH FIRDAUS L 84
7 FIKHRI DZULIANZA L  
8 FATUR MUHAMMAD L 64
9 FATHI HADAD L 68
10 HANIFAH NABILAH P 84
11 HASBI AULIA AHMAD L 100
12 ISHMA FATIHAH KARIMAH P 92
13 KHAULAH NURUL FADHILAH P 78
14 MUHAMMAD NURUL FIKRI L 71
15 MUHAMMAD FAUZAN L 56
16 MUHAMMAD SALIM L 60
17 MUHAMMAD NABIL L 88
18 MUADZ ABDUL AZIZ L 60
19 PRIKA SAFITRI P 74
20 QURROTA A'YUN WAHYUNI P 84
21 PRASETYO SETIAWAN L 78
22 RAMADHIAN IMTINAN L 54
23 REIO ADITIANSYAH L 50

Nilai UTS Biologi Kelas X


NO NAMA JK Nilai
1 AISYAH YASMIN P 84
2 AHNAF  SABIL ERLANGGA L 76
3 EMA NAREZA ELHANY P 84
4 FARIZ FERLIAN KAMIL L 78
5 FA'IQ NURRAHMAN L 76
6 FAJAR HIBATUL WAFI L 66
7 HANA NURSAKINAH P 86
8 HAZZA SHABIRA DELANDA P 82
9 HADI RIFALDI L
10 ILHAM RAMADHAN L 82
11 IRZAK MAULANA L
12 LU'LU' HABIBAH P 86
13 LENNART FREDERIC BARICUM L 82
14 MAULIDIYA P 88
15 MOHAMMAD YUSUF ZAKARIA L 66
16 MOCHAMMAD RUSDY L 80
17 MUHAMMAD YUSUF FADHIL L 88
18 MUHAMMAD FAKHRI M L 71
19 MUHAMMAD LUTFI AZMI L 78
20 MUHAMMAD HARI FIQRI L 76
21 RAUFURRAHIM LUBIS L 40
22 SARAH NISRINA P 94
23 ULFA RIZAT HANANI P 74
24 LIKA SYAFAATUL  W. P 64

KKM = 71

NILAI UTS Ganjil Biologi Kelas XI


NO NAMA JK Nilai 
1 AHMAD DWI PUTRA L 67
2 BENING BELA NURANI P 85
3 DEVFI JANUARTI P 92
4 DINDA MIFTAHUL J P 90
5 FADHILAH AYU SUKMA P 90
6 HANIFAH HASBIE P 92
7 IQBAL HAKIKI L 53
8 MIFTAH P 60
9 M. HARISUDDIN L 37
10 RISKA RISMAYANTI P 85
11 RONA RAUDHATUL  J P 68
12 TRY RULY MAULIDIA P 83
13 AULIA RAHMAN L 83
14 AHMAD HARIS INDRA  F. L 78
15 Fatimah Faqihah P 58
KKM = 72






























































Thursday 13 October 2011

Nilai UTS Ganjil Biologi XII IPA

NAMA
NILAI
Adelia Chairani
Hajar Mufidah
Nurul  Hasanah
Ratna  Widiastuti
M. Dzulfikar
Khansa mahdiyah
Habib Maulana S
Agung    R H
Ahmad Irfan    
Maryam Nabila
Sa’adah firdaus
Riandini               
Syafiq   A.                           
Naufal  Hibban 
Farabella   S                       
M. Irsyad                            
S. M. Hazmi       
Rayhan  Taqy    
Adzani  Masturina
Amatul  Firdausha
Aisyah                  
Ahmad  fauzan 
Putri  Munziar   
Lutfiah Faturrahman



74
95
80
84
93
84
86
80
52
67
80
75
75
86
81
76
50
67
84
75
68
81
76
70
 KKM
73