Dan
waktu pun berlalu. Semburat jingga melukis langit senja. Gradasi warna
diantara gumpalan awan menjelma pekat bertabur bintang. Pertanda
alam kan menyambut cerah hari esok. Goresan pena dalam buku catatan harian,
belum lagi mengering. Embun pagi yang membasahi rerumputan, masih terasa di
tapak kaki. Aroma tanah yang tersiram hujan, masih terasa disetiap hembusan
nafas.
Tiga
tahun tlah dilalui. Bukan waktu yang singkat namun berlalu begitu cepat. Berjuta
memori dengan aneka warna dan nuansa, tertorehkan dalam lembaran-lembaran
cerita . penuh asa, canda , tawa, bahagia, bahkan peluh, kecewa dan air
mata.
Allah mempertemukan kita untuk satu
alasan.
entah untuk belajar atau mengajarkan
entah untuk sesaat atau selamanya
entah menjadi bagian terpenting atau
sekedarnya
akan Tetapi tetaplah menjadi bagian
terbaik di waktu tersebut
lakukanlah dengan tulus meski tak
seperti yang diinginkan
Tidak ada yang sia-sia karena Allah
yang mempertemukan.
Hari
yang terlewati tak pernah kembali. Hujan yang membumi , berharap
pelangi. Alpa yang terluap, berharap ucapan maaf. Keikhlasan
hati yang mendekap , menghapus prasangka dan khilaf
Selamat
atas segala kerja keras dan prestasi yang telah diraih. Apapun yang terjadi, jangan pernah
berhenti menggapai mimpi. Sambil menyimpan ribuan memori, yang kan
membuatmu tersenyum penuh arti.
Teringat sebuah pesan seorang ulama
besar, (Imam Syafii)
Biarkan waktu berlalu dengan segala suka
dukanya. Lapangkan jiwa dalam menerima segala keputusan Tuhan. Janganlah
bersedih karena kejadian yang menyakitkan, sebab segala peristiwa di dunia ini
tidak ada yang kekal. Jadilah dirimu sebagai manusia yang tangguh terhadap
segala cobaan dan tantangan, agar keberhasilan menghampirimu kelak.
Semoga untaian kata bijak itu dapat
menjadi sebuah pijakan untuk melangkah menuju fase kehidupan yang selanjutnya.
Teriring doa… Semoga dimanapun kalian berada, jadilah pemenang kehidupan. Yang tetap
sejuk ditempat yang panas. Tetap manis di tempat yang pahit. Tetap
tenang di tengah badai yang paling hebat. Tetap melangkah meski
nyata tak selalu ramah. Dan… Tetap mengandalkan ALLAH dalam segala urusan