Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Monday 6 March 2017

Sebingkai Rasa



Hujan selalu membawa sgala rasa dan membiarkannya mengalir begitu saja
.
.
Apapun yang kau rasa, bersyukur lah jika Kau masih Pintar merasa, bukan sekedar merasa Pintar
.
.
Rasa ku, rasa mu
Apapun itu
Semua rasa harus bermuara pada Pemilik Semesta
.
.
Melogikakan rasa
Merasakan logika
.
.
Hati tetaplah menjadi kunci dengan segala fatwanya
Maka jaga lah hatimu
Hanya untuk-Nya
.
.
~dien@~

Thursday 23 February 2017

CINTA TANPA DEFINISI

Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat.

Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta. Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.

Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.

Cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari. Mungkin sebab itu Eric Fromm ~dalam The Art of Loving~ tidak tertarik ~atau juga tidak sanggup~ mendefinisikannya. Atau memang cinta sendiri yang tidak perlu definisi bagi dirinya.

Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan. Tidak ada definisi memang. Dalam agama, atau filsafat atau sastra atau psikologi. Tapi inilah obrolan manusia sepanjang sejarah masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majenun, Siti Nurbaya atau Cinderela. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detail-detail nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang terlalu dahsyat. Cinta merajut semua emosi manusia dalam berbagai peristiwa kehidupannya menjadi sublim: begitu agung tapi juga terlalu rumit. Perang berubah menjadi panorama kemanusiaan begitu cinta menyentuh para pelakunya. Revolusi tidak dikenang karena geloranya tapi karena cinta yang melahirkannya. Kekuasaan tampak lembut saat cinta memasuki wilayah-wilayahnya. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti Gibran yang kadang terasa menikmati Sayap-sayap Patah-nya.

Kerumitan terletak pada antagoni-antagoninya. Tapi di situ pula daya tariknya tersembunyi. Kerumitan tersebar pada detail-detail nuansa emosinya, berpadu atau berbeda. Tapi pesonanya menyebar pada kerja dan pengaruhnya yang teramat dahsyat dalam kehidupan manusia.

Seperti ketika kita menyaksikan gemuruh badai, luapan banjir atau nyala api, seperti itulah cinta bekerja dalam kehidupan kita. Semua sifat dan cara kerja udara, api dan air juga terdapat dalam sifat dan cara kerja cinta. Kuat, Dahsyat, Lembut, Tak terlihat. Penuh haru biru. Padatmakna. Sarat gairah. Dan, anagonis.

Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisi: karena ~kemudian~ semua keajaiban terjawab disini.


 ~ Anis Matta ~



Monday 13 February 2017

TAKUT



Siapa sih yang tidak pernah takut?

Berjalan sendirian di dunia yang gelap. Kita tidak pernah tahu yang ada di hadapan kita. Barangkali lubang yang begitu dalam dan membuat kita tenggelam. Barangkali jebakan petunjuk arah yang salah. Barangkali perampok yang akan mengambil semua keberanian kita.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Mencoba berkali-kali lalu gagal. Mengerahkan sepenuhnya energi tapi tetap saja tidak ada yang peduli. Melakukannya hingga berdarah-darah namun tetap saja takdihargai. Lalu mundur perlahan dan tidak berani mencoba lagi.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Jatuh cita berkali-kali, lalu setiap kali pula terlempar jauh hingga pedih rasa hati. Dikecewakan oleh orang yang dicintai, berkali-kali, hingga rasanya mau mati. Lalu perlahan semua luka terakumulasi, kita takut memulai hubungan baru kembali. Kita tidak percaya pada setiap cinta yang hadir di depan mata.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Menerima penolakan dari semua orang seakan-akan salah saja semua yang kita kerjakan. Seakan-akan tiada harganya semua yang pernah kita usahakan. Seakan-akan tanpa kita,  semua bisa lebih baik berjalan. Lalu kita tidak berani mencoba lagi menunjukkan diri, takut penolakan terulang kembali, hanya untuk menegaskan bahwa kita adalah orang yang gagal.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Berlatih berjalan, lalu berlari. Memutari arena maraton hingga kaki penuh luka. Kadang tubuh rasanya sudah taklagi bisa bertahan. Kita terjatuh, bangkit, lalu terpuruk di tengah lapangan. Namun, kita tetap saja tidak menang. Kemudian kita takut bangkit lagi, kita takut bahwa semua tenaga habis sia-sia. Kita takut tersusul oleh pelari lain dan memilih untuk duduk di podium saja.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Kita semua takut. Kita takut gagal, kita takut ditolak, kita takut dibenci, kita takut kalah, dan kita takut menderita. Tapi yang paling menakutkan adalah ketika ketakutan-ketakutan itu membuat kita tetap duduk di tempat: tidak berdiri, tidak bergerak, tidak berjalan, tidak meloncat menuju yang sebenarnya ingin kita tuju.

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Kita semua takut. Batangkali selalu ketakutan. Tapi bukankah ketakutan hadir bukan untuk menghentikan? Bukankah ketakutan adalah sekadar pembimbing agar kita waspada dan bersiap siaga?

Siapa sih yang tidak pernah takut?

Kita semua takut. Tapi jangan berhenti berjuang karenanya! Ketakutan ingin kamu mengalahkannya dan mencapai yang pernah menjadi cita-cita.

Kalah. Terjerembap. Terjatuh. Terinjak. Direndahkan. Ditolak. Dihina. Gagal berkali-kali walau terus mencoba. Berdarah. Terseok. Lalu bahkan lumpuh rasanya semua anggota tubuh.

Jangan berhenti! Takutlah, tapi kembalilah mencoba! Takutlah, tapi tetaplah jatuh cinta! Takutlah, tapi terus berusaha! Takutlah, tapi bangkit lagi! Takutlah, tapi jangan menyerah! Takutlah, tapi jangan berhenti!

Dalam banyak kasus, satu-satunya cara melawan ketakutan adalah menghadapinya.

Karena kebanyakan, kenyataan tidak semenakutkan bayangan kita.


From :
~Beranjak~

Saturday 11 February 2017

Dialog Malam Minggu (2)

Cerita Lama 



M ( murid) : ibuuuu 
G (guru) : hadiiiiir 😁

M : hehe... Mau cerita niih 
G : pasti masalah cowok 
M : kok tau sih bu...
G : tau dong..., anak NR mah udh ketauan semua kartu nya  πŸ˜™πŸ˜™
M : waduuuh, ga bisa ngeles 😁
G : sok lah Mau cerita apa 

M : Ini bu, Ada cowok Yg ngejar2 Saya terus, chat lah, ngajak jalan. Malesin banget πŸ˜”πŸ˜”
G : anak NR juga dan Sekelas sama Kamu , Iya kan?? 😁
M : kok tau bu??? Dpt info dr mana?
G : kan Td udh dibilang, Sy mah tau semua anak2 NR 
M : trus gmana ya bu? Sy males nanggepin tp Sy ga enak juga kalau cuekin dia 

G : hmm... Kamu suka juga ya sama dia?? Jujur...
M : hhheee... Dikit sih bu. Tapiiii Sy ga Mau Jadi banyak. Saya Mau belajar dl yang bener, ga Mau ke ganggu Yg begituan. 
G : ywdh tegasin Aja Ke dia
M : batu bu, susah dikasih tau nya. Tetep aja begitu lagi 
G : wedeh... Pantang menyerah yaa 😁, makanya Kamu makin susah nolaknya.. Krn disisi lain Kamu suka sikap dia Yg kyk gitu. πŸ˜‰πŸ˜™✌🏻️
M : duuh... Malah diledekin, butuh solusi saya... πŸ˜‘πŸ˜‘

G : haha...okeh, Besok Kamu bilang Ke dia, bahwa Kamu skrg Mau serius belajar. Ga Mau mikirin pacaran kyk gitu. Kita fokus buat belajar Aja, Lulus SMA, kuliah. Ntar kalau udh lulus , kerja silahkan dtg Ke rumah buat ngelamar kamu. 
Berani ga bilang begitu??πŸ‘€
M : serius banget ya... 
G : Sy paham karakter si cowok Itu gmna, Jadi kudu Dibikin mati kutu dg hal Yg ga dia duga. Selanjutnya  terserah Kamu πŸ˜ƒ
M : Saya pikirin dulu bu 
G :oke, Ntar hasilnya kabarin Saya yaaa 
M: hehe... πŸ˜‰
beberapa Hari kemudian, 
G : gmana neng, udah ngomong?
M : udah, Bu. 
G : trus reaksi dia gmna?
M : dia bengong, trus bilang "elo, hebat!"
       Trus, langsung Sy tinggalin Aja 😁
       Abis itu dia ga pernah gangguin Saya lagi.😊
G : Kamu memang hebat ! Tp siap2 ya kalau Nanti stlh lulus kuliah 
       Ada Yg dtg Ke rumah 😁😁✌🏻️
M : iih... Ibuuuu 
G : loh... Kan Kamu Yg bilang Ke dia begitu. πŸ˜…
M : masih lama bu, Ntar jg dia lupa
G : eeeh... Belum tentu say... πŸ˜™πŸ˜™
M : aduuh, udah ah...Yg penting skrg Sy aman
       Makasih ya Bu... 😘
G : okeh, ditunggu cerita selanjutnya, 5 tahun Yg aka datang 😁😁
M : πŸ˜œπŸ˜œπŸ˜πŸ˜‰

Saturday 4 February 2017

Dialog Malam Minggu

Ketika mereka bertanya,
G : guru, M : murid

M : Ibu pernah pacaran?

G : alhamdulillah ga pernah😊

M : jalan berdua juga ga? (Kepo)

G : Kalau mengkhususkan jalan berdua sama orang Yg Kita suka, alhamdulillah jg ga 😊

M : Emang Ibu ga suka gitu sama laki2? 😬

G : ya, suka lah... Ibu kan perempuan normal Yg punya rasa punya hati... 😁

M : kok Bisa sih bu, nahan diri buat ga pacaran ? Kalau kita suka kan pengennya deket2 aja sama dia
G : 😊😊
M : Ibu mah, senyum doang...

G : begini ya, berbicara dr hukum agama, ga Ada Yg namanya pacaran. Tapi... Setiap orang py pilihan hidup masing-masing.
Ibu memilih untuk menjaga diri sebagai salah satu bentuk ketaatan sama Allah. Ga Mau nambah dosa

M : tapi Kalau orang Mau menikah kan harus tau dl bu Yg mau Jd pasangannya spt Apa

G : Itu mah, beda lagi urusannya neng... πŸ˜€, pastinya harus kenal dl tp Ada proses Yg Bisa dilakukan dg Ttp menjaga diri masing2. Taaruf namanya, dg catatan keduanya Emang sdh siap buat menikah dalam waktu dekat, bukan niat nikahnya nanti2 😁.

M : Bisa ya bu begitu?

G : Insya Allah Kalau niatnya  baik, akan diberikan jalannya. Skrg mah belajar Aja dl Yg bener, banyak2 kegiatan positif, Jadi ga kepikiran pacaran2 Yg lebih banyak buang2 waktu Yg ga jelas.

M : (nyengir)😬😬

G : Kamu udh kepengen nikah? Ya gpp , Ntar Ibu Kasih tau ortu Kamu
M : ya engga lah bu... Belum siap

G : 😁😁, yo wis... Next.. Tau kan harus gmana?

M : hmm... Putusin Aja ya bu (?) , tapi.... Ntar Sy Jd galau bu 😬😬

G : daripada nambah dosa (?) , ga pacaran Aja dosa kite udh banyak πŸ˜‰

M : Ibu mah bawa2 dosa lagi, Jd tambah galau kan saya

G : haha... Lah pan Emang begitu say...

M : ywdh Sy Mau "bersemedi" dl... Makasih ya bu 😬

G : mudah2an segera putus ya... πŸ˜πŸ˜™
M : 😬😬😬


Dear God the only thing
I ask of you is
to hold them when I'm not around
when I'm much too far away...

Thursday 2 February 2017

Mendampingi Generasi Z

Image result for generasi z
Foto diambil dari www.maxmanroe.com

Mereka yang disebut sebagai generasi Z (Gen Z) ini adalah generasi yang lahir antara tahun 1994 sampai tahun 2009. Gen Z adalah anak-anak atau orang yang sejak lahir sudah akrab dengan teknologi. Artinya, teknologi sudah menjadi bagian dari hidup mereka sejak mereka lahir ke dunia. Jadi, jangan heran jika anak-anak dari Gen Z sangat mahir menggunakan teknologi apa pun.
Generasi ini berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, seperti generasi Baby Boomers (lahir 1946 - 1964), generasi X (lahir 1965 - 1980) dan Y (lahir 1981 - 1995). Perbedaan paling tampak adalah ketertarikan Gen Z kepada perangkat gadget di usia yang masih sangat muda. Ibaratnya, anak-anak Gen Z ini sudah sejak dalam perut Sang Ibu "mengenal" gadget. Setelah lahir pun, Sang Ibu asyik menyusui Gen Z ini sambil browsing dan aktif di social media (socmed). 
Menurut psikolog Elly Risman, Psi., dari Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH), Jakarta, Gen Z adalah generasi yang banyak mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, bermain, dan bersosialisasi. "Dari sisi tata nilai, Gen X dan Gen Y mungkin masih lebih bagus. Tingkat kepedulian mereka juga masih lebih tinggi. Tapi, Gen X dan Gen Y tidak secepat Gen Z," jelas Elly. 
Ancaman Pornografi
Nah, dunia kita sekarang ini berada di tangan mereka, Gen Z. Generasi ini mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan tugas sekolah, berkomunikasi dengan teman, semuanya melalui media internet. Entah Google, Wikipedia, Facebook, Twitter, dan sebagainya. "Nge-tweet dengan smartphone, sambil sibuk browsing dengan PC tablet, di kupingnya (memakai, Red.) headset dengerin musik," kata Elly.
Artinya, mereka adalah anak-anak yang luar biasa, multitasking, instan, penuh tantangan, dan bisa mengatasi tantangan itu. Buat mereka, everything is interesting and fun atau semua hal menarik dan menyenangkan. Inilah yang membuat mereka betah berlama-lama di dunia maya itu. Sementara di dunia nyata, acapkali mereka berhadapan dengan dunia yang penuh omelan, marah-marah, cap, labeling, membanding-bandingkan, dan sebagainya.
Jadi, pola pengasuhan dan pola pembelajaran anak-anak Gen Z ini seharusnya juga berubah. Alias tidak lagi meniru pola pengasuhan generasi sebelumnya. Permasalahan utamanya, orangtua dari Gen Z ini seringkali tidak tahu bahwa mereka memiliki anak-anak Gen Z dengan beragam kelebihan tadi. Bahkan, orangtua kerap memperlakukan anak-anak Gen Z ini seperti mereka diperlakukan ayah ibu mereka 20 - 30 tahun lalu. "Masih pakai pola pengasuhan lama, cara lama, yang sudah pasti sudah tidak relevan. Sudah  kuno," lanjutnya. 
Namun, tantangan yang dihadapi Gen Z juga besar, salah satunya kerusakan otak akibat pornografi. Temuan YKBH, terutama terhadap siswa kelas 4 hingga 6 SD, sepanjang tahun 2008 sampai awal 2010 di Jabodetabek, ditemukan bahwa 67 persen dari mereka telah melihat/mengakses porografi, 37 persen di antaranya mengakses dari rumah sendiri. "Dan ternyata, para orangtua tidak mengetahui atau menyadari apa yang telah disaksikan anak-anak mereka melalui berbagai fasilitas yang mereka berikan untuk anak-anak mereka, seperti TV, games, handphone, internet, dan sebagainya," kata Elly.
Kurang Perhatian
Ahli bedah otak dari Amerika Serikat, Dr. Donald Hilton Jr., mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit karena mengubah struktur dan fungsi otak. Atau, dengan kata lain merusak otak.
Bagian yang paling rusak adalah prefrontal cortex (PFC) yang membuat anak tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan antara manusia dan binatang. 
Mark Kastleman, penulis buku The Drugs of the New Millenium memberi nama pornografi sebagai visual crack cocaine atau narkoba lewat mata. Mark Kastleman juga menyebut adiksi pornografi pada anak-anak tidak terlepas dari bisnis pornografi yang memang menyasar anak-anak sebagai target pasar.  
Perangkap yang diberikan bermacam-macam. Misalnya, awalnya gratis, lama-lama bayar. "Persis kayak  jual narkoba. Cicip dulu sedikit, setelah ketagihan, pasti si anak akan mencari. Bedanya, orang kecanduan narkoba masih kelihatan, misalnya sakau. Tapi, kecanduan pornografi tidak. Kalau sudah kecanduan banget baru bisa," urai Elly.
Ciri-ciri kecanduan pornografi antara lain anak menghabiskan waktu lebih banyak dengan perangkat teknologi, seperti internet, games atau handphone. Anak menjadi gampang marah, self esteem rendah, kalau bicara tidak mau menatap mata kita, melawan, suka berkhayal, prestasi akademik merosot tiba-tiba, dan pendiam. "Anak juga biasanya mengamuk kalau ditegur untuk berhenti melakukan aktivitas tertentu tadi," kata Elly. Anak seringkali ingin keluar dari jerat adiksi tadi tapi tidak mampu karena tidak ada yang tahu dan bisa membantunya. 
Harus Disadari
Untuk mengatasi hal ini, kuncinya ada pada orangtua.  "Orangtua harus mau berubah, harus siap, harus paham, harus menerima tantangan bahwa mereka membesarkan generasi Z yang berbeda," jelas Elly. 
Orangtua juga harus sadar siapa yang mereka hadapi dan tahu bagaimana menghadapinya. Artinya, orangtua harus sadar anak-anak mereka adalah generasi yang mempersyaratkan pengasuhan yang berubah, pembelajaran di sekolah yang juga berubah, serta dan pekerjaan yang berubah. Misalnya dalam hal pekerjaan. "Mereka ini tidak bisa bekerja di satu tempat lebih dari dua tahun. Mereka maunya mencari kesempatan lebih baik dan pas yang bisa membuat mereka lebih berkembang," jelas Elly. 
Elly menyarankan orangtua agar melakukan common sense parenting. "Pola pengasuhan seperti yang dilakukan orangtua zaman dulu tentu tidak bisa lagi dilakukan sekarang. Orangtua tidak bisa menghindarkan anak dari teknologi. Tapi, jangan beri anak teknologi tanpa alasan dan penjelasan," ujar Elly. Dan, yang tidak boleh dilupakan, "Harus ada penjelasan secara agama," tegas Elly.
Pada saat memberikan handphone misalnya, selain harus memberikan alasan, orangtua juga wajib memberikan batasan dan peraturan kepada anak. Alat atau piranti yang diberikan juga harus disesuaikan dengan tingkat usia. Aturan di dalamnya juga harus memuat tentang rutinitas sehingga penggunaan teknologi tetap harus dibatasi. Yang tak kalah penting, harus ada penjelasan tentang keuntungan dan kerugian menggunakan berbagai media digital tadi, pembatasan penggunaannya seperti apa, serta persyaratan yang disepakati bersama.
Sayangnya, riset YKBH menunjukkan 80 persen pemberian ini tanpa alasan. Padahal, orangtua seharusnya memberikan aturan yang disertai alasan. Misalnya, "Mama kasih kamu PC tablet ini, tapi kamu harus..." Jika aturan dan alasan ini dibicarakan baik-baik, anak pasti akan memahami dan mau mengikuti. "Orangtua harus terus melakukan kontrol seiring usia anak. Makin rendah usia anak, limit-nya makin kencang. Semakin besar usia anak, limit-nya makin dikurangi. Jangan dibalik. Kecilnya terlalu longgar, besarnya malah dikencengin," lanjutnya.
Peran ayah juga sangat signifikan. Biasanya, anak-anak yang terkena adiksi ini adalah mereka yang kurang mendapat perhatian orangtua, terutama dari figur ayah. "Anak laki-laki perlu tokoh ayahnya sebagai contoh, sementara anak perempuan perlu tokoh ayahnya untuk mengisi jiwanya," jelas Elly sambil menyarankan orangtua untuk sepekan sekali mematikan gadget selama 30 menit saja, dan meluangkan waktu bersama anak.
Mau Belajar
Apa yang  bisa dilakukan orangtua menghadapi anak-anak Gen Z? Berikut tips dari Elly Risman:
- Orangtua harus tahu perkembangan anak-anak mereka dan harus mau membangun kesadaran terus-menerus. Perhatikan bahwa kebutuhan anak-anak ini berbeda. Komunikasi, penghargaan, dan disiplin pun beda. 
- Pahami kebutuhan anak-anak, proaktif mengarahkan, menjelaskan, mendampingi, dan membicarakan konsekuensinya. Aturan harus dibuat bersama antara orangtua dengan anak. 
- Orangtua harus mau belajar terus-menerus, terutama soal teknologi (IT). Contohnya, bertemanlah dengan anak di Facebook atau Twitter, "Istilahnya, 'Elo gaul dikit, deh,'" ujar Elly.
 Hasto Prianggoro
http://nova.id/Keluarga/Anak/Mendampingi-Generasi-Z

Wednesday 1 February 2017

Ngabolang Jogja Rasa Aceh part#4 (the end)

Rabu, 4 Januari 2017

The Last day…

Cepat sekali waktu berjalan, masih ingin lebih lama berada disini….

Sore ini kami akan kembali ke depok. Sebelum itu,  rencana ingin jalan-jalan terlebih dahulu ke satu tempat. Kami sepakat  ke tempat yang lagi hits di jogja,  arah bantul tepatnya hutan pinus imogiri mangunan. Sekitar jam 9, Sebelum menuju lokasi, kami mencari sarapan pagi. Barral membawa kami ke Paku Alaman, di dekat situ terdapat pusat jajanan. Di sebrangnya terdapat pasar tradisional , Sentul.

Rujak Es Grim
(ceritanya dessert)
Sarapan Pagi
yang "diluar kebiasaan"

Sambil menunggu yang lain, kami sarapan sambil ngobrol. Porsi sarapan yang "diluar kebiasaan", tapi.... habis juga (haha...) laper apa doyan (??). Hampir jam 11, teman barral yang kami tunggu, tak kunjung datang. Kalau  bertiga ga mungkin jalan, karena motor cuma satu. Barral coba menghubungi temannya untuk memastikan  kembali, dan fix ga bisa.  Tapi yang namanya rezeki emang ga kemana, ustazah ella punya teman yang tinggal di jogja, Pak yudho namanya. Menurut ustazah ella , beliau akan  mampir ke tempat kami sarapan. Pas banget beliau bawa mobil, setelah say hello dan ngobrol banyak, kami meminta beliau untuk ikut ke hutan pinus, padahal sekalian mau pinjam mobilnya (hehe). Awalnya beliau menolak, karena sedang  kurang fit, tapi beliau menawarkan kalau mau pakai mobilnya boleh-boleh saja. Hmm.. ga enak juga kalau cuma pinjam mobilnya,  Kami pun agak memaksa beliau untuk ikut. Alhamdulillah, akhirnya beliau pun mau (terima kasih pak yudho.. :)).  Sebelum berangkat Kami kembali ke hotel untuk sholat  dan check out.




Setelah itu  kami terlebih dahulu menjemput nuhu dan  miftah di tempat kost mereka. Sepanjang perjalanan hujan deras, dan sempat ada insiden wiper  tiba-tiba macet. Hujan pun semakin deras, kami berhenti sebentar. Barral dan pak yudho mencoba memperbaiki, namun belum berhasil  Kami kembali melanjutkan perjalanan dengan perlahan. Wiper macet di kala hujan deras sangat mengganggu penglihatan driver, jarak pandang jadi terbatas. Semangat pak yudho... !! ^^


Mendekati lokasi, hujan mulai reda. Perjalanan semakin seru, terus menanjak. Jalur nya seperti ke puncak Bogor, atau pangalengan Bandung. Berkelok-kelok dan terus menajak, udara pun terasa semakin segar. Alhamdulillah… tiba juga dilokasi, hujan pun turun lagi. Allahumma shayyiban naafiaan.


Kami  berteduh di saung sampai hujan agak reda. Hari itu kondisi tidak terlalu ramai, mungkin karena hujan. Areal wisata  agak becek, banyak genangan air, licin, jadi kurang nyaman untuk berjalan-jalan. Kami pun tidak lama disana, hanya berkeliling dibagian depan. Sekedar jalan-jalan cantik sambil menikmati udara segar pegunungan dan tak lupa foto-foto tentunya. Waktu kami juga terbatas, karena memang berangkat sudah siang.  Jam menunjukkan hampir setengah empat sore, sementara kereta kami berangkat jam 6 sore. Kami harus bersegera menuju stasiun, insya Allah kami akan kembali lagi ke sini, menjelajah tempat-tempat lain di sekitar mangunan, masih  banyak spot wisata selain hutan pinus. Walapun sebentar, banyak cerita  dan pelajaran yang saya dapat dari bincang-bincang kita selama perjalanan. Barral… salah satu ceritamu tentang “di tolak” dosen, akan saya ceritakan ke murid-murid sebagai pembelajaran.














Terima kasih Barral, Nuhu, Miftah  dan Pak Yudho yang sudah menemani kami hari ini  dan mengantar kami ke stasiun. Oh,iya plus Fauzi yang juga sudah menunggu di sana.  Buat Barral semoga lancar pendidikan guru nya dan segera kembali ke Aceh (sudah ada yg menunggu ^^). Fauzi…  semangat menjalani old semester, skripsi  dan yang  di UIN Jakarta menanti (cieee... ).

Ingat Quote kita : Logika berbanding lurus dengan logistic

Sukses buat semuanya… !! Sampai ketemu lagi yaa….

Special for my the best partner …   Doa terbaik untukmu (kita) di tahun ini…. (aamiin)

Kehidupan adalah perjalanan. Perjalanan bukan sekedar foto-foto biar dibilang kekinian, itu cuma bumbu. 

Saya selalu meyakini bahwa,

Travelling gives you perspective,
Everyone you meet has something to teach you and Everything happens for a reason.

Semua kembali pada diri kita masing-masing, mampukah mengambil hikmah perjalanan? Bertemu dengan orang yang berbeda membuat kita berkaca bahwa, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan dipelajari. Jadi apa yang mau kita sombongkan ??

Keep going to better muslim, teruslah perbaiki diri dan selalulah rendah hati, begitu kata ust. Salim.

Perjalanan selama empat hari berakhir di stasiun tugu Yogyakarta. Sungguh liburan yang berkesan, insya Allah kami akan kembali lagi ke jogja. Next…  kami tunggu teman-teman di depok. Empat hari di jogja bersama orang-orang Aceh. Kalau mereka udah ngobrol pake bahasa Aceh, jadi roaming, itulah jadinya… Ngabolang Jogja Rasa Aceh. Insya Allah kalau ada waktu dan kesempatan kami akan mengunjungi Aceh (aamiin).

  
Sejatinya setiap perjalanan membuat kita medekat lebih jauh kepada-Nya.


Katakanlah : “Berjalanlah di (muka ) bumi maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Al-Ankabut : 20)


Alunan lagu kenangan perpisahan , mengiringi perjalanan malam dalam  kereta Bogowonto menuju Depok.

Lembaran cerita, kini tlah terukir
Manis dalam, semua kisah kita
Perjalanan yang indah, kan selalu
Lekat dalam ingatan yang sempat terekam



Tlah terpendam dan terpaku
Semangat tanpa menyerah
Kan sebuah harapan, yang tergapai bersama disisi

Sebuah cerita yang terpupuk ddi dalam canda tawa
Tak kan terlepas dan kan slalu tersimpan di benak jiwa
Ini sebuah kisah bersama gapai angan
Dibalik hari Esok kan lebih baik
Sampai akhir nanti

(Di balik hari Esok, Pancasigma)  *guys… pinjem lagunya yaa… ^_^




The Last moment at Stasiun Tugu Jogjakarta
See you.... ^_^






Saturday 28 January 2017

Ngabolang Jogja Rasa Aceh Part #3

Selasa, 3 Januari 2017

Hujan cukup deras dari bada shubuh, mau keluar kamar hotel saja rasanya malas. Padahal suara perut sudah memberikan kode garis keras(hehe...). Akhirnya setelah hujan reda,  sekitar jam 8 pagi kami keluar hotel  untuk mencari sarapan. 

Setelah kemarin seharian explore kulon progo. Hari ini kami akan mengadakan kunjungan kampus sekalian check out dari hotel masjid jogokariyan. Untuk malam terakhir di jogja, kami pindah hotel  agar dekat dengan stasiun.

Sekitar jam 10, jemputan datang… Barral dan Fauzi yang akan mengantar kami  ke UNY. Tapi sebelumnya kami check in hotel terlebih dahulu. Lagi-lagi dibawa muter-muter, efek driver guidenya kelewat pas mau ke hotel. Tapi Cuma saya aja sih, kalau ustazah ella udah sampai duluan bareng Barral. Driver guide saya fauzi, Dua kali jadi driver guide, dua kali dibawa nyasar. Kata drivernya, nyasar mah udah bawaan…. ngeles.com. Tag line khusus buat Mr. Driver… ga seru kalau ga nyasar… (hehe piss ya zi.. )

Museum Pendidikan Indonesia(MPI)  UNY




Setelah check in hotel, kami langsung menuju UNY. Moga ga nyasar lagi yaa… rada deg deg juga, driver guidenya ga tau jalan, karena kami lewat jalan alternative. Alhamdulillah sampai juga di UNY tanpa nyasar (lagi) (haha…).



Salah Satu Contoh Ruang Kelas di MPI UNY



Salah Satu Ruang Koleksi MPI UNY
Kondisi kampus agak sepi, menurut Barral sebagian mahasiswa sudah  mulai libur. Waktu menunjukkan hampir jam 12 siang, kami memutuskan untuk makan siang dan sholat zhuhur . Setelah itu kami mengunjungi museum pendidikan Indonesia UNY. Selama ini yang saya tahu baru ada di UPI, Bandung. UNJ sepertinya belum ada , entah di daerah lain. Museum ini masih dalam tahap pengembangan. Rencana jangka panjangnya akan dijadikan  pusat peneltian perkembangan pendidikan Indonesia.



Setelah dari museum kami mengunjungi perpustakaan utama UNY.  Rencananya didekat perpustakaan  akan dibangunan digital library.  Di era cyber saat ini, digital library memang menjadi sebuah kebutuhan baik bagi mahasiswa maupun dosen. FYI… UNY memiliki 4 kampus, Kampus 1 (pusat) berada di jalan Colombo, Kampus 2 (PGSD dan Psikologi) di Jalan Kenari, Kampus 3 (PGSD) di bantul, Kampus 4 (PGSD) di Wates.  Fakultas yang ada di kampus pusat, FT, FIP, FMIPA, FIK, FIS, FE dan FBS.

Ada sebuah harapan terhadap para pendidik generasi, bahwa bukan sekedar materi yang akan ditransfer ke peserta didik. Konsep diri, ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan, dan menjadi problem solver merupakan  hal sangat penting untuk dapat bertahan tanpa tergilas zaman. Maka kekuatan pribadi para pendidik menjadi modal dasar untuk membangun generasi masa depan. Buya Hamka pernah berkata,

“Bebanmu akan berat, Jiwamu harus kuat.

Tetapi aku percaya, langkahmu akan jaya

Kuatkan pribadimu!”


Salah satu buku yang bisa dibaca calon pendidik yaitu,  Finnish Lessons yang mengupas tentang sistem pendidikan di Finlandia. Di buku ini juga dibahas tentang seleksi penerimaan mahasiswa yang akan masuk ke Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan. Guru merupakan profesi yang “high class” di sana, sehingga proses seleksi masuk menjadi calon pendidik pun sangat ketat. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah bangsa. Kekayaaan alam yang melimpah tak akan ada nilainya jika  SDM tak berkualitas dalam mengelola. Ujungnya hanya eksploitasi yang menguntungkan sebagian golongan. Itulah yang terjadi di sebuah negeri khatulistiwa. 

SDM berkualitas adalah investasi tuk masa depan negeri yang lebih baik. Harapan itu masih ada ! Pemuda  aset bangsa ... bergeraklah !  Banyak orang bermimpi besar, bermimpi melakukan perubahan besar tapi malas untuk sekedar bangun pagi dan membereskan kamar (Teman Imaji, 193). 

Pemuda... bangkit tegak bentang cakrawalamu ! 
Tepiskan kemalasan, lepas  belenggu dungu !





Menjadi guru itu….  Mendidik generasi, membangun peradaban !
so... be humble, keep an open mind and  always want to learn
Be an inspiring teacher… !


Selesai kunjungan di kampus UNY, kita  lanjut ke UIN Jogja. Kali ini akan dipandu oleh nizar, Berangkaat… !

Kampus UIN ini ada dua, Kampus 1 (pusat) di Jl. Adi Sucipto dan Kampus 2 di  Jl. Sambilegi (Fakultas Ekonomi). Kampus pusat juga dibagi 2 tempat, kampus barat dan kampus timur (tinggal nyebrang jalan aja sih).  Di Kampus timur ada gedung yang sedang dibangun untuk  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Fakultas Dakwah dan Ushuluddin dan Perpustakaan. Di Kampus Barat terdapat Fakultas Saintek, Fishum, Tarbiyah dan Syariah.  Ketika memasuki gerbang kampus barat , di sebelah kanan ada bangunan yang unik bertuliskan Laboratorium Agama. Awalnya sempat bertanya-tanya juga, sebenernya ini gedung apa. Kami pun memasuki gedung tersebut, dan ternyata…. Bangunan itu adalah Masjid. Posisi Masjid tepat berada di tengah dengan design yang terbuka,  sehingga udara segar bebas bersliweran (haha… ). Masjid ini terdiri dari dua lantai, bagian atas khusus untuk jamaah perempuan. Di sekeliling masjid terdapat selasar, seperti di Masjid UI. Selasar menjadi tempat berkumpul mahasiswa, belajar , rapat organisasi atau sekedar beristirahat sambil menikmati fasilitas wifi (ini yg paling diminati). Oh, iya… iklan sebentar, kalau ada waktu coba buka selasar.com, media untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan. (Selamat berselasar…. :D)

Kunjungan Kampus kali ini tidak banyak sesi foto-foto, efek hape lowbat dan charger error. Tapi… tetep terekam dalam hati (asiiik…)

Setelah berkeliling kampus, mau kemana lagi ya ?

Minta rekomendasi tempat ke barral dan nizar. Nizar mengusulkan ke bawah jembatan Janti, ada angkringan disana, bisa sekedar minum atau cemal cemil sambil menikmati suasana sore. Okelah, kita lanjut. Kembali blusukan lewat jalan jalan tikus, lewat pinggiran rel kereta api.  Driver guide kali ini lebih tau jalan sepertinya. Walaupun sempat saling kehilangan jejak, kami pun bertemu di jembatan janti.   Ternyata tempat ini memang pusat jajanan dan angkringan berbagai macam jenis makanan. Menurut nizar, tempat ini ramai  sampai sekitar jam 2 pagi.

ngemil sore dibawah fly over 

Hari semakin sore, setelah cemal cemil sambil ngobrol kami pun pulang menuju penginapan untuk beristirahat. Terima kasih barral dan nizar yang sudah menemai keliling kampus dan mengajak makan ditempat  yang “beda” .  I’m enjoy it !

Langit sore yang cantik ya….  (colek barral… haha :D) , What a beautiful day…   


Senja pun bersenandung….

The sky is clear 
The air is clean 
The land is green

The path we walk
The lines we talk
The things we see

Thank you Allah

















Wednesday 25 January 2017

Di Laut Mana Tenggelamnya


Oleh : Taufik Ismail
.
Aku berjalan mencari kejujuran
Tak tahu aku di mana alamatnya
Aku pergi mencari kesederhanaan
Tak tahu aku di mana sembunyinya
.
Aku bertanya di mana tanggung jawab
Di laut manakah tenggelamnya?
.
Aku berjalan mencari ketekunan
Di rimba manakah dia menghilangnya?
Aku berjalan mencari keikhlasan Rasanya sih ada, tapi di mana, ya?
.
Aku berjalan mencari kedamaian
Di langit manakah dia melayangnya?
Wahai kejujuran dan kesederhanaan Wahai tanggung jawab dan ketekunan
Wahai keikhlasan dan kedamaian
Di mana gerangan kini kalian?
Zaman ini sangat merindukan kalian zaman ini sangat merindukan kalian.



Thursday 19 January 2017

Parkir

Teacher's story

Pagi ini sampe di sekolah jam tujuh kurang 10. Seperti biasa sekolah tempat saya mengajar -SMA IT NURURRAHMAN-adalah sekolah paling kece badai sedunia (ga tau dunia apa 😬).Kalau kamu punya sodara yang mau ngelanjutin ke SMA boleh lah dilihat2 sekolah ini, dijamin okeh! Apalagi guru2 nya, terutama yg lagi nulis story ini... 😁✌🏻️ (edisi promosi). Promosi sekolah loh ya, bukan pribadi ( sekalian sih... Hehe #intermezoajah).

Kebiasaan di sekolah ini, sebelum mulai belajar diawali dengan tilawah bersama dilanjutkan dengan membaca almatsurat (dzikir pagi). Tepat jam Stg 8 , kegiatan KBM dimulai. Baru mau siap-siap masuk kelas, tiba-tiba ada laporan. "Bu dini, ada laporan dari satpam dealer honda supaya anak2 ga Parkir motor disana", ada2 aja  ini pagi2 udah bikin masalahπŸ˜‘πŸ˜‘.
Peraturan Di sekolah Kami, siswa baru Boleh membawa motor ke sekolah jika telah memiliki SIM. Kalau urusan mereka bawa motor n Parkir Di luar sekolah, sebenernya Itu Di luar Tanggung Jawab Kami. Tapi karena dealer Ada disebelah sekolah kami, ya... Ketika Ada laporan Ttp hrs ditindaklanjuti.

Masih dalam kondisi bengong sejenak,  pak boss dateng " bu dini, itu anak2 ada yang Parkir di dealer Honda, panggil aja anaknya". Saya cuma bisa bilang " iya, pak !" Belum juga sarapan, udah dikasih menu pembuka  πŸ˜ŒπŸ˜”. Bahaya nih, inget kan quote sy ditulisan sebelumnya, intinya logika berbanding lurus dengan logistik.  πŸ˜„πŸ˜„#quoteiseng 

Akhirnya  Anak2 itu sy panggil buat memindahkan motor mereka dan sementara boleh parkir di sekolah. Inget ya anak2! Cuma hari ini! πŸ”¨πŸ”¨πŸ”¨. Selesai satu masalah hari ini πŸ˜ͺπŸ˜ͺ, smoga hari ini lancar jayaaa! (Aamiin)

Sudah jam brapa ini??😱😱 janji sm anak2 mau ada test sistem sirkulasi pada vertebrata. Langsung cuss ke kelas πŸƒπŸ»πŸ’¨πŸ’¨. 
I'll be back for the next story. Stay tuned!πŸ€—

Depok, 051115
-dien.zhafira-


Monday 16 January 2017

Ngabolang Jogja Rasa Aceh #part2

Senin, 2 Januari 2017

Sekitar jam 9 pagi kami check out dari hotel Jogokariyan.  Alhamdulillah untuk malam kedua kami dapat tempat menginap di hotel Islamic center masjid jogokariyan. Alhamdulillah dapat kamar dengan harga 150 ribu per malam dengan spesifikasi  satu bed untuk 2 orang, lemari, meja,  AC, kamar mandi di dalam, tapi ga  dapat fasilitas sarapan. Tenang… depan masjid ada bapak penjual minum dan makanan yang siap mengisi kehampaan hati #eh lambung (krucuk..krucuk… wkwkwk). Jika ingin menginap atau reservasi terlebih dahulu bisa menguhubungi Pak Yono (081804185810).

Hari ini kami rencana explore kulon  progo, didampingi mahasiswa aceh (murid-muridnya  ustazah ella aka bu ida… ^_^)  yang kuliah di jogja. Ada Fauzi, Barral, Zulfan, Nizar, Nuhu, Nadya dan Icha , jadilah kami 1 mobil ada 9 orang (termasuk driver). Maksa banget ya…  gpp lah yg penting semua menikmati… hehe.

Saya perkenalkan satu-satu…

Fauzi… sudah ya  (kalau belum tau, silahkan baca Ngabolang jogja rasa Aceh #part1 )

Barral sebagai driver, top bgt !
Mahasiswa Pendidikan teknik mesin UNY  tingkat akhir. Kesan yang di dapat dewasa, “abang” banget.  Mencoba merangkul adik-adik nya dari Aceh yang merantau ke Jogja.

Zulfan, Sang fotografer
Mahasiswa  S2 Fakultas Ekonomi UGM via jalur beasiswa LPDP  ini  punya mimpi kuliah di London ambil Ekonomi Syariah.  Mendapat julukan afghan jeumala, karena wajah dan suaranya mirip afghan. Ditunggu kabarnya dari London ! :D

Nizar 
Mahasiswa baru 6 bulan di jogja, Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah UIN Jogja

Nuhu
Mahasiswa baru 6 bulan di Jogja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam , Jurusan Ekonomi Syariah UIN Jogja. Lucu dan paling kecil diantara yang lain ^^

 Nadya
Mahasiswa tingkat akhir, Fakultas Usluhuddin, Jurusan Tafsir Al-qur’an dan Hadist UIN Jogja. Sebentar lagi lulus dan akan kembali ke Aceh (semoga lancar urusannya…)

Icha
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jogja, Jurusan Keperawatan gigi. Satu angkatan dengan Barral, berarti tidak lama lagi mereka pun akan kembali ke Aceh.  (semoga yaa…  pisss ah)

Air Terjun Perawan Sidoharjo
(foto by zulfan)
Berbekal si waze, perjalanan pun dimulai. Awalnya penasaran banget sama spot yang lagi hits di kulon progo, Kali Biru. Tapi menurut mereka , kalau pas liburan begini penuh dan lama ngantrinya. Kami pun memutuskan untuk ke Air Terjun Perawan Sidoharjo. Jalan utama menuju kesana lumayan jauh, semakin ke atas kiri-kanan seperti  menuju kaki gunung salak, Bogor.  Dilihat dari kondisi yang kami lalui, desa ini terlihat didominasi non-muslim (Kristen). Kami sempat melewati tempat pendidikan Pastor (seminari), gereja yang cukup besar dan papan dipinggir jalan yang bertuliskan “tersedia tongseng B1”. Selain itu banyak anjing yang berkeliaran di sepanjang perjalanan.  Semakin ke atas, pemandangannya semakin… masya Allah, mantap !!  (Jadi…. kangen hiking).

Sempat kelewat, karena plang nama lokasi berukuran tidak terlalu besar, dengan posisi di belokan. Jalan masuk menuju lokasi kecil , hanya cukup untuk 1 mobil.

Icha di jembatan  menuju curug 
Alhamdulillah... sampai juga di lokasi, sepertinya memang belum banyak yang berkunjung ke tempat ini. Tempat parkir dan pembelian tiket belum tertata dengan rapi. Harga tiket masuk Rp. 2000/orang, untuk parkir ada tambahan lagi. Menuju air terjun, kami melalui jalan setapak yang berjarak kurang lebih 250 m dari tempat parkir.

Tiba di air terjun, ada dua orang remaja yang akan meninggalkan tempat tersebut.  Jadilah hanya kami yang ada ditempat itu, berasa air terjun milik pribadi.  Menikmati suasana yang sejuk,sunyi,  damai, membuat ingin berlama-lama di tempat ini.

Ga lengkap dong kalau ga foto-foto,kamera…   Action !! berasa model… :D
Ngariung gelarbekal.com, (foto by zulfan)
 fauzi, barral, icha, nizar, ustazah ella, nadya, nadya n me (ki-ka)

Ngabolang bareng mahasiswa, jadi ikutan foto dengan gaya kekinian. Semoga bisa  merasakan jadi mahasiswa lagi (aamiinn… ya Allah). Sambil menikmati suasana air terjun kami pun ngariung (bahasa jawa nya apa ya…) gelarbekal.com. Makan bareng dengan background air terjun, nikmaaatnya ! so…  do something different,  and be a new you ! :D kalau kata anak sekarang, mantap soul !



Foto sudah, makan juga sudah. So… lanjut kemana kita??? 

Tempat kedua yang kami datangi adalah Kawasan Wisata Hutan Mangrove yang terletak di kecamatan temon, kulon progo.  Kalau pernah ke Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, kurang lebih sama kondisinya.  Bedanya , masuk PIK melewati perumahan mewah, kalau ini melewati hamparan sawah. Penataan ruang di Kawasan Mangrove PIK jauh lebih rapi,  Maklum juga, karena tempat ini termasuk baru, dibuka sekitar 2015 (info dari bapak petugas). Penataaan tempatnya masih perlu banyak perbaikan. 

Tiket masuk tempat ini Rp. 4000. Yang paling merusak pemandangan itu  sampah, padahal sudah disiapkan tempat sampah.  Dari dekorasi atau apa ya namanya , terlihat tempat ini memburu segmen muda mudi, karena banyak spot foto yang bertemakan “cinta” ala ala remaja  . Di satu sisi mungkin supaya para anak muda berminat datang dan minimal tahu tentang mangrove. Tapi papan info tentang penjelasan mangrove itu sendiri masih terbatas, jadi kalau ga pake guide ya cuma sekedar  buat foto-foto kekinian.  Ada jembatan kenangan, tirai penantian, tempat eksekusi penjahat cinta, banyak lagi deh yang semacam itu.

Pintu masuk menuju kawasan wisata Hutan Mangrove
Yang paling depan berkacamata itu zulfan, sang fotografer

Nizar dalam Tirai Penantian
Hipotesis :
Semakin banyak tempat hits anak muda, tingkat kegalauan  semakin tinggi atau justru sebaliknya (?)
Walaupun secara ekonomi  pendapatan daerah meningkat, karena tempat wisata semakin banyak.

Tapii…
Semakin tinggi tingkat kegalauan pemuda tentang cinta-cinta yang belum pada tempatnya, masa depan bangsa ini makin gelap

Pemudanya jadi kebanyakan nge-galauin- hal yang ga penting. (semoga ga yaa,,,,)

Kok bisa ? iyalah… The future is you… ! iya kamu… Para Pemuda  calon pemimpin bangsa !
Jadi panjang kalau udah ngebahas  tema begini. Oke, sementara  case closed ! #geregetan

Statement diatas murni opini pribadi saya, boleh setuju boleh tidak, namanya juga hipotesis  ^_^




Back to the mangrove….

Sedikit saya ulas tentang manfaat hutan mangrove atau bakau



Secara umum hutan bakau atau mangrove tumbuh tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Beberapa fungsinya yaitu,  mencegah merembesnya air laut ke dalam tanah/daratan. Jika terjadi dapat mencemari air tanah dan tidak baik untuk dikonsumsi. Mencegah abrasi pantai, pengikisan permukaan tanah karena hampasan ombak. Disini yang berperan adalah akar mangrove.  Sebagai tempat hidup dan sumber makanan beberapa jenis satwa seperti burung, ular, baiawak, udang, kepiting siput. Mangrove tempat sumber makanan dan perlindungan hewan-hewan tersebut sebelum dewasa. 

Barral dan Ustazah Ella di Jembatan Kenangan


Salah satu track di Hutan Mangrove

Nah, kebayang kan kalau Hutan mangrove ini rusak. Itulah mengapa perlu dikelola dengan baik. Supaya Keseimbangan alam tetap terjaga. Bukan justru jadi “tempat sampah”, jadi pengunjung yang  smart yuuk ! J


Hari semakin sore , masih ada satu tempat lagi yang akan kami datangi. Kami mencari masjid terlebih dahulu untuk sholat ashar, Mr. Driver membawa kami ke Masjid  Agung  Kulon Progo. Masjid Agung ini , terdiri dari 2 lantai, dan memiliki  halaman yang luas. Jalur menuju toilet melewati kolam kecil, seperti di Masjid At Ta’awun, Puncak. Di halaman masjid ada areal bermain anak-anak. Selain itu ada miniature ka’bah, mungkin tempat ini sering dijadikan tempat untuk manasik haji atau umroh. Masjid, dimanapun itu selalu ingin berlama-lama didalamnya.  Adem…. 

Masjid Agung Kulon Progo (tampak depan)


miniatur ka'bah 


Ruang Utama Masjid


Areal Bermain anak-anak
Tapi… kami harus segera bergegas, jangan sampai ketinggalan moment sunset !

Menurut para mahasiswa itu,  tempat terakhir yang akan kami datangi akan terlihat lebih indah saat sore jelang maghrib tuk menikmati sunset.  Waktu menujukkan pukul  lima  sore, waktu yang pas untuk menikmati sunset. Jalur menuju waduk sermo searah dengan Kali biru. Spot foto dari ketinggian di Kali biru bisa terlihat dari waduk sermo. 

Waduk ini tidak jauh berbeda dengan waduk jatiluhur, hanya saja ukuran/luas waduk sermo  lebih kecil dibanding jatiluhur, mungkin karena wilayah yang dialiri juga tidak terlalu luas.  Tapi  pemandangan di sekitar waduk ini lebih hijau dan udaranya segar.  Kami berkeliling waduk untuk hunting spot yang oke buat foto-foto (tetep yaa… hehe).  Sebenernya kami belum masuk area wisata, hanya berkeliling di sekitar bendungan. Masuk area wisata dikenakan tiket khusus, pengunjung bisa naik perahu berkeliling waduk dan spot foto kekinian, ya tempat semacam itu lah. Tapi saya juga kurang tahu apakah dikenakan biaya lagi atau tidak untuk menikmati fasilitas tersebut.

Sunset yang indaaaah….. bikin jatuh cinta (ahaha… ), tapi beneran cantik banget sunset nya. The right time, in the right place,  with the right man (?)  ( insya Allah… :) )


sunset cantik 


Fauzi dalam siluet


Siapakah ini ? Inspiring Teacher... haha... :D (aamiin)
Guru biologi lagi mengamati waduk 



senja bersama 

Sang Surya telah kembali ke peraduan,  saatnya pulang. Penutup hari yang luar biasa, Alhamdulillah….

Thanks for today, guys ! make me feel alive. Tim yang kerren n seru !  bakalan ngangenin banget.  Menikmati ayat-ayat kauniyah-Mu, membuatku semakin kecil dan speechless. Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kau dustakan?

Bersyukurlah dengan segala kerendahan hati.  Allah… You are the one, I Love you so !
Semoga kami para manusia mampu bersyukur dengan menjaga ayat-ayat-Mu


Lantunan nasyid edcoustic tetiba mengalun dalam senyap,

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Seindah hati kita, bersama disini…



(to be continued menuju part #3)