Senin, 2 Januari 2017
Sekitar jam 9 pagi kami check out dari hotel Jogokariyan. Alhamdulillah untuk malam kedua kami dapat
tempat menginap di hotel Islamic center masjid jogokariyan. Alhamdulillah dapat
kamar dengan harga 150 ribu per malam dengan spesifikasi satu bed untuk 2 orang, lemari, meja, AC, kamar mandi di dalam, tapi ga dapat
fasilitas sarapan. Tenang… depan masjid ada bapak penjual minum dan makanan
yang siap mengisi kehampaan hati #eh lambung (krucuk..krucuk… wkwkwk). Jika
ingin menginap atau reservasi terlebih dahulu bisa menguhubungi Pak Yono
(081804185810).
Hari ini kami rencana explore kulon progo, didampingi mahasiswa aceh (murid-muridnya
ustazah ella aka bu ida… ^_^) yang kuliah di jogja. Ada Fauzi, Barral,
Zulfan, Nizar, Nuhu, Nadya dan Icha , jadilah kami 1 mobil ada 9 orang
(termasuk driver). Maksa banget ya… gpp
lah yg penting semua menikmati… hehe.
Saya perkenalkan satu-satu…
Fauzi… sudah ya (kalau
belum tau, silahkan baca Ngabolang jogja rasa Aceh #part1 )
Barral sebagai driver, top bgt !
Mahasiswa Pendidikan teknik mesin UNY tingkat akhir. Kesan yang di dapat dewasa,
“abang” banget. Mencoba merangkul
adik-adik nya dari Aceh yang merantau ke Jogja.
Zulfan, Sang
fotografer
Mahasiswa S2 Fakultas
Ekonomi UGM via jalur beasiswa LPDP ini punya mimpi kuliah di London ambil Ekonomi
Syariah. Mendapat julukan afghan
jeumala, karena wajah dan suaranya mirip afghan. Ditunggu kabarnya dari London
! :D
Nizar
Mahasiswa baru 6 bulan di jogja, Fakultas Dakwah Jurusan
Manajemen Dakwah UIN Jogja
Nuhu
Mahasiswa baru 6 bulan di Jogja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam , Jurusan Ekonomi Syariah UIN Jogja. Lucu dan paling kecil diantara yang
lain ^^
Nadya
Mahasiswa tingkat akhir, Fakultas Usluhuddin, Jurusan Tafsir
Al-qur’an dan Hadist UIN Jogja. Sebentar lagi lulus dan akan kembali ke Aceh
(semoga lancar urusannya…)
Icha
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jogja, Jurusan Keperawatan gigi.
Satu angkatan dengan Barral, berarti tidak lama lagi mereka pun akan kembali ke
Aceh. (semoga yaa… pisss ah)
|
Air Terjun Perawan Sidoharjo
(foto by zulfan) |
Berbekal si waze, perjalanan pun dimulai. Awalnya penasaran
banget sama spot yang lagi hits di kulon progo, Kali Biru. Tapi menurut mereka
, kalau pas liburan begini penuh dan lama ngantrinya. Kami pun memutuskan untuk
ke Air Terjun Perawan Sidoharjo. Jalan utama menuju kesana lumayan jauh,
semakin ke atas kiri-kanan seperti
menuju kaki gunung salak, Bogor. Dilihat dari kondisi yang kami lalui, desa ini
terlihat didominasi non-muslim (Kristen). Kami sempat melewati tempat
pendidikan Pastor (seminari), gereja yang cukup besar dan papan dipinggir jalan yang
bertuliskan “tersedia tongseng B1”. Selain itu banyak anjing yang berkeliaran di
sepanjang perjalanan. Semakin ke atas,
pemandangannya semakin… masya Allah, mantap !!
(Jadi…. kangen hiking).
Sempat kelewat, karena plang nama lokasi berukuran tidak
terlalu besar, dengan posisi di belokan. Jalan masuk menuju lokasi kecil ,
hanya cukup untuk 1 mobil.
|
Icha di jembatan menuju curug |
Alhamdulillah... sampai juga di lokasi, sepertinya memang belum banyak yang berkunjung ke tempat ini. Tempat parkir dan pembelian tiket belum tertata dengan rapi. Harga tiket masuk Rp. 2000/orang, untuk parkir ada tambahan lagi. Menuju air terjun, kami melalui jalan setapak yang berjarak kurang lebih 250 m dari tempat parkir.
Tiba di air terjun, ada dua orang remaja yang akan
meninggalkan tempat tersebut. Jadilah
hanya kami yang ada ditempat itu, berasa air terjun milik pribadi. Menikmati suasana yang sejuk,sunyi, damai, membuat ingin berlama-lama di tempat
ini.
Ga lengkap dong kalau ga foto-foto,kamera… Action !! berasa model… :D
|
Ngariung gelarbekal.com, (foto by zulfan)
fauzi, barral, icha, nizar, ustazah ella, nadya, nadya n me (ki-ka) |
Ngabolang bareng mahasiswa, jadi ikutan foto dengan gaya
kekinian. Semoga bisa merasakan jadi
mahasiswa lagi (aamiinn… ya Allah). Sambil menikmati suasana air terjun kami
pun ngariung (bahasa jawa nya apa ya…) gelarbekal.com. Makan bareng dengan
background air terjun, nikmaaatnya ! so…
do something different, and be a
new you ! :D kalau kata anak sekarang, mantap soul !
Foto sudah, makan juga sudah. So… lanjut kemana kita???
Tempat kedua yang kami datangi adalah Kawasan Wisata Hutan
Mangrove yang terletak di kecamatan temon, kulon progo. Kalau pernah ke Hutan Mangrove Pantai Indah
Kapuk (PIK) Jakarta, kurang lebih sama kondisinya. Bedanya , masuk PIK melewati perumahan mewah,
kalau ini melewati hamparan sawah. Penataan ruang di Kawasan Mangrove PIK jauh lebih rapi, Maklum juga, karena tempat ini termasuk baru, dibuka sekitar 2015 (info dari bapak petugas). Penataaan tempatnya masih perlu banyak perbaikan.
Tiket masuk tempat ini Rp. 4000. Yang paling merusak pemandangan itu sampah, padahal sudah disiapkan tempat sampah. Dari dekorasi atau apa ya namanya , terlihat tempat ini memburu segmen muda mudi, karena banyak spot foto yang bertemakan “cinta” ala ala remaja . Di satu sisi mungkin supaya para anak muda berminat datang dan minimal tahu tentang mangrove. Tapi papan info tentang penjelasan mangrove itu sendiri masih terbatas, jadi kalau ga pake guide ya cuma sekedar buat foto-foto kekinian. Ada jembatan kenangan, tirai penantian, tempat eksekusi penjahat cinta, banyak lagi deh yang semacam itu.
|
Pintu masuk menuju kawasan wisata Hutan Mangrove
Yang paling depan berkacamata itu zulfan, sang fotografer |
|
Nizar dalam Tirai Penantian |
Hipotesis :
Semakin banyak tempat
hits anak muda, tingkat kegalauan
semakin tinggi atau justru sebaliknya (?)
Walaupun secara ekonomi
pendapatan daerah meningkat, karena
tempat wisata semakin banyak.
Tapii…
Semakin tinggi tingkat kegalauan pemuda tentang cinta-cinta
yang belum pada tempatnya, masa depan bangsa ini makin gelap
Pemudanya jadi
kebanyakan nge-galauin- hal yang ga penting. (semoga ga yaa,,,,)
Kok bisa ? iyalah… The future is you… ! iya kamu… Para Pemuda
calon pemimpin bangsa !
Jadi panjang kalau udah ngebahas tema begini. Oke, sementara case closed ! #geregetan
Statement diatas murni opini pribadi saya, boleh setuju boleh
tidak, namanya juga hipotesis ^_^
Back to the mangrove….
Sedikit saya ulas tentang manfaat
hutan mangrove atau bakau
Secara umum hutan bakau atau mangrove tumbuh tepatnya di daerah
pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove
bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di
darat dan di laut. Beberapa fungsinya yaitu,
mencegah merembesnya air laut ke
dalam tanah/daratan. Jika terjadi dapat mencemari air tanah dan tidak baik
untuk dikonsumsi. Mencegah abrasi pantai,
pengikisan permukaan tanah karena hampasan ombak. Disini yang berperan
adalah akar mangrove. Sebagai tempat hidup dan sumber makanan
beberapa jenis satwa seperti burung, ular, baiawak, udang, kepiting siput.
Mangrove tempat sumber makanan dan perlindungan hewan-hewan tersebut sebelum
dewasa.
|
Barral dan Ustazah Ella di Jembatan Kenangan |
|
Salah satu track di Hutan Mangrove |
Nah, kebayang kan
kalau Hutan mangrove ini rusak. Itulah mengapa perlu dikelola dengan baik.
Supaya Keseimbangan alam tetap terjaga. Bukan justru jadi “tempat sampah”, jadi
pengunjung yang smart yuuk ! J
Hari semakin sore , masih
ada satu tempat lagi yang akan kami datangi. Kami mencari masjid terlebih
dahulu untuk sholat ashar, Mr. Driver membawa kami ke Masjid Agung Kulon Progo. Masjid Agung ini , terdiri dari 2
lantai, dan memiliki halaman yang luas.
Jalur menuju toilet melewati kolam kecil, seperti di Masjid At Ta’awun, Puncak.
Di halaman masjid ada areal bermain anak-anak. Selain itu ada miniature ka’bah,
mungkin tempat ini sering dijadikan tempat untuk manasik haji atau umroh.
Masjid, dimanapun itu selalu ingin berlama-lama didalamnya. Adem….
|
Masjid Agung Kulon Progo (tampak depan) |
|
miniatur ka'bah |
|
Ruang Utama Masjid |
|
Areal Bermain anak-anak |
Tapi… kami harus segera bergegas, jangan sampai ketinggalan
moment sunset !
Menurut para mahasiswa itu, tempat terakhir yang akan kami datangi akan
terlihat lebih indah saat sore jelang maghrib tuk menikmati sunset. Waktu menujukkan pukul lima sore, waktu yang pas untuk menikmati sunset.
Jalur menuju waduk sermo searah dengan Kali biru. Spot foto dari ketinggian di
Kali biru bisa terlihat dari waduk sermo.
Waduk ini tidak jauh berbeda dengan waduk jatiluhur, hanya
saja ukuran/luas waduk sermo lebih kecil
dibanding jatiluhur, mungkin karena wilayah yang dialiri juga tidak terlalu
luas. Tapi pemandangan di sekitar waduk ini lebih hijau
dan udaranya segar. Kami berkeliling
waduk untuk hunting spot yang oke buat foto-foto (tetep yaa… hehe). Sebenernya kami belum masuk area wisata, hanya
berkeliling di sekitar bendungan. Masuk area wisata dikenakan tiket khusus,
pengunjung bisa naik perahu berkeliling waduk dan spot foto kekinian, ya tempat
semacam itu lah. Tapi saya juga kurang tahu apakah dikenakan biaya lagi atau
tidak untuk menikmati fasilitas tersebut.
Sunset yang indaaaah….. bikin jatuh cinta (ahaha… ), tapi
beneran cantik banget sunset nya. The right time, in the right place, with the right man (?) ( insya Allah… :) )
|
sunset cantik |
|
Fauzi dalam siluet |
|
Siapakah ini ? Inspiring Teacher... haha... :D (aamiin)
Guru biologi lagi mengamati waduk |
|
senja bersama |
Sang Surya telah kembali ke peraduan, saatnya pulang. Penutup hari yang luar biasa,
Alhamdulillah….
Thanks for today, guys ! make me feel alive. Tim yang kerren
n seru ! bakalan ngangenin banget. Menikmati ayat-ayat kauniyah-Mu, membuatku
semakin kecil dan speechless. Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kau
dustakan?
Bersyukurlah dengan segala kerendahan hati. Allah… You are the one, I Love you so !
Semoga kami para manusia mampu bersyukur dengan menjaga
ayat-ayat-Mu
Lantunan nasyid edcoustic tetiba mengalun dalam senyap,
Sebiru hari ini,
birunya bagai langit terang benderang
Seindah hati kita,
bersama disini…
(to be continued menuju part #3)