Ternyata....

Seminggu yang lalu ada sebuah sms masuk namun tak tau siapa pengirimnya. Tulisan sms itu kira-kira begini "Maafkan aku, Maafkan atas semua kesalahanku". Awalnya ku pikir mungkin salah kirim namun hari berikutnya nomor pengirim sms itu ada di daftar panggilan masuk. Saat di sekolah aku memang jarang membunyikan hp, biasanya aku getarkan saja. Jadi aku tak tahu ada panggilan masuk. Sejenak aku diam, mungkin ada hal yang penting, lalu  ku balas sms yang kemarin untuk menanyakan ini siapa.  Aku tunggu beberapa lama belum ada balasan.

Magrib aku sampai di rumah. setelah sholat maghrib ada sms masuk  dari nomor yang tak dikenal itu.  Ternyata nomor salah satu muridku di sekolah, sebut saja namanya Adi, aku jadi ingat beberapa hari yang lalu dia memang sempat menanyakan nomor hpku. Lalu aku tanya, "Kemarin salah kirim sms ya, trus tadi ada apa tlp?". Adi menjawab  " engga bu, cuma mau curhat aja :( " aku pun bertanya kembali " Ada masalah? apa yang bisa ibu bantu?". Adi pun menceritakan semua yang sedang ia rasakan. aku sempat terkejut saat dia mengatakan sudah mencoba mengakhiri hidupnya  beberapa hari yang lalu tapi tidak berhasil. Sebegitu beratkah masalah yang dihadapi anak itu. Sebenarnya aku ingin menanyakan lebih dalam tentang permasalahan yang dia alami, tapi aku tahan karena esok dia masih harus mengikuti ujian sekolah. Aku pun mengatakan " Sekarang kamu fokus untuk ujian besok, berfikir lebih jernih, Allah tidak suka pada hambanya yang yang berputus asa. besok sebelum pulang temui ibu" , dia pun menjawab " iya bu " .

Setelah itu aku merenung sejenak, itu baru satu anak yang punya masalah dan sampai berniat berbuat nekat. Remaja punya dunia dimana kadang tak semua orang tua memahami dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyikapi perilaku anak


-cerita jelang ujian, cerita lama yang belum sempat dipublish-