Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Monday 16 January 2017

Ngabolang Jogja Rasa Aceh #part2

Senin, 2 Januari 2017

Sekitar jam 9 pagi kami check out dari hotel Jogokariyan.  Alhamdulillah untuk malam kedua kami dapat tempat menginap di hotel Islamic center masjid jogokariyan. Alhamdulillah dapat kamar dengan harga 150 ribu per malam dengan spesifikasi  satu bed untuk 2 orang, lemari, meja,  AC, kamar mandi di dalam, tapi ga  dapat fasilitas sarapan. Tenang… depan masjid ada bapak penjual minum dan makanan yang siap mengisi kehampaan hati #eh lambung (krucuk..krucuk… wkwkwk). Jika ingin menginap atau reservasi terlebih dahulu bisa menguhubungi Pak Yono (081804185810).

Hari ini kami rencana explore kulon  progo, didampingi mahasiswa aceh (murid-muridnya  ustazah ella aka bu ida… ^_^)  yang kuliah di jogja. Ada Fauzi, Barral, Zulfan, Nizar, Nuhu, Nadya dan Icha , jadilah kami 1 mobil ada 9 orang (termasuk driver). Maksa banget ya…  gpp lah yg penting semua menikmati… hehe.

Saya perkenalkan satu-satu…

Fauzi… sudah ya  (kalau belum tau, silahkan baca Ngabolang jogja rasa Aceh #part1 )

Barral sebagai driver, top bgt !
Mahasiswa Pendidikan teknik mesin UNY  tingkat akhir. Kesan yang di dapat dewasa, “abang” banget.  Mencoba merangkul adik-adik nya dari Aceh yang merantau ke Jogja.

Zulfan, Sang fotografer
Mahasiswa  S2 Fakultas Ekonomi UGM via jalur beasiswa LPDP  ini  punya mimpi kuliah di London ambil Ekonomi Syariah.  Mendapat julukan afghan jeumala, karena wajah dan suaranya mirip afghan. Ditunggu kabarnya dari London ! :D

Nizar 
Mahasiswa baru 6 bulan di jogja, Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah UIN Jogja

Nuhu
Mahasiswa baru 6 bulan di Jogja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam , Jurusan Ekonomi Syariah UIN Jogja. Lucu dan paling kecil diantara yang lain ^^

 Nadya
Mahasiswa tingkat akhir, Fakultas Usluhuddin, Jurusan Tafsir Al-qur’an dan Hadist UIN Jogja. Sebentar lagi lulus dan akan kembali ke Aceh (semoga lancar urusannya…)

Icha
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jogja, Jurusan Keperawatan gigi. Satu angkatan dengan Barral, berarti tidak lama lagi mereka pun akan kembali ke Aceh.  (semoga yaa…  pisss ah)

Air Terjun Perawan Sidoharjo
(foto by zulfan)
Berbekal si waze, perjalanan pun dimulai. Awalnya penasaran banget sama spot yang lagi hits di kulon progo, Kali Biru. Tapi menurut mereka , kalau pas liburan begini penuh dan lama ngantrinya. Kami pun memutuskan untuk ke Air Terjun Perawan Sidoharjo. Jalan utama menuju kesana lumayan jauh, semakin ke atas kiri-kanan seperti  menuju kaki gunung salak, Bogor.  Dilihat dari kondisi yang kami lalui, desa ini terlihat didominasi non-muslim (Kristen). Kami sempat melewati tempat pendidikan Pastor (seminari), gereja yang cukup besar dan papan dipinggir jalan yang bertuliskan “tersedia tongseng B1”. Selain itu banyak anjing yang berkeliaran di sepanjang perjalanan.  Semakin ke atas, pemandangannya semakin… masya Allah, mantap !!  (Jadi…. kangen hiking).

Sempat kelewat, karena plang nama lokasi berukuran tidak terlalu besar, dengan posisi di belokan. Jalan masuk menuju lokasi kecil , hanya cukup untuk 1 mobil.

Icha di jembatan  menuju curug 
Alhamdulillah... sampai juga di lokasi, sepertinya memang belum banyak yang berkunjung ke tempat ini. Tempat parkir dan pembelian tiket belum tertata dengan rapi. Harga tiket masuk Rp. 2000/orang, untuk parkir ada tambahan lagi. Menuju air terjun, kami melalui jalan setapak yang berjarak kurang lebih 250 m dari tempat parkir.

Tiba di air terjun, ada dua orang remaja yang akan meninggalkan tempat tersebut.  Jadilah hanya kami yang ada ditempat itu, berasa air terjun milik pribadi.  Menikmati suasana yang sejuk,sunyi,  damai, membuat ingin berlama-lama di tempat ini.

Ga lengkap dong kalau ga foto-foto,kamera…   Action !! berasa model… :D
Ngariung gelarbekal.com, (foto by zulfan)
 fauzi, barral, icha, nizar, ustazah ella, nadya, nadya n me (ki-ka)

Ngabolang bareng mahasiswa, jadi ikutan foto dengan gaya kekinian. Semoga bisa  merasakan jadi mahasiswa lagi (aamiinn… ya Allah). Sambil menikmati suasana air terjun kami pun ngariung (bahasa jawa nya apa ya…) gelarbekal.com. Makan bareng dengan background air terjun, nikmaaatnya ! so…  do something different,  and be a new you ! :D kalau kata anak sekarang, mantap soul !



Foto sudah, makan juga sudah. So… lanjut kemana kita??? 

Tempat kedua yang kami datangi adalah Kawasan Wisata Hutan Mangrove yang terletak di kecamatan temon, kulon progo.  Kalau pernah ke Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, kurang lebih sama kondisinya.  Bedanya , masuk PIK melewati perumahan mewah, kalau ini melewati hamparan sawah. Penataan ruang di Kawasan Mangrove PIK jauh lebih rapi,  Maklum juga, karena tempat ini termasuk baru, dibuka sekitar 2015 (info dari bapak petugas). Penataaan tempatnya masih perlu banyak perbaikan. 

Tiket masuk tempat ini Rp. 4000. Yang paling merusak pemandangan itu  sampah, padahal sudah disiapkan tempat sampah.  Dari dekorasi atau apa ya namanya , terlihat tempat ini memburu segmen muda mudi, karena banyak spot foto yang bertemakan “cinta” ala ala remaja  . Di satu sisi mungkin supaya para anak muda berminat datang dan minimal tahu tentang mangrove. Tapi papan info tentang penjelasan mangrove itu sendiri masih terbatas, jadi kalau ga pake guide ya cuma sekedar  buat foto-foto kekinian.  Ada jembatan kenangan, tirai penantian, tempat eksekusi penjahat cinta, banyak lagi deh yang semacam itu.

Pintu masuk menuju kawasan wisata Hutan Mangrove
Yang paling depan berkacamata itu zulfan, sang fotografer

Nizar dalam Tirai Penantian
Hipotesis :
Semakin banyak tempat hits anak muda, tingkat kegalauan  semakin tinggi atau justru sebaliknya (?)
Walaupun secara ekonomi  pendapatan daerah meningkat, karena tempat wisata semakin banyak.

Tapii…
Semakin tinggi tingkat kegalauan pemuda tentang cinta-cinta yang belum pada tempatnya, masa depan bangsa ini makin gelap

Pemudanya jadi kebanyakan nge-galauin- hal yang ga penting. (semoga ga yaa,,,,)

Kok bisa ? iyalah… The future is you… ! iya kamu… Para Pemuda  calon pemimpin bangsa !
Jadi panjang kalau udah ngebahas  tema begini. Oke, sementara  case closed ! #geregetan

Statement diatas murni opini pribadi saya, boleh setuju boleh tidak, namanya juga hipotesis  ^_^




Back to the mangrove….

Sedikit saya ulas tentang manfaat hutan mangrove atau bakau



Secara umum hutan bakau atau mangrove tumbuh tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Beberapa fungsinya yaitu,  mencegah merembesnya air laut ke dalam tanah/daratan. Jika terjadi dapat mencemari air tanah dan tidak baik untuk dikonsumsi. Mencegah abrasi pantai, pengikisan permukaan tanah karena hampasan ombak. Disini yang berperan adalah akar mangrove.  Sebagai tempat hidup dan sumber makanan beberapa jenis satwa seperti burung, ular, baiawak, udang, kepiting siput. Mangrove tempat sumber makanan dan perlindungan hewan-hewan tersebut sebelum dewasa. 

Barral dan Ustazah Ella di Jembatan Kenangan


Salah satu track di Hutan Mangrove

Nah, kebayang kan kalau Hutan mangrove ini rusak. Itulah mengapa perlu dikelola dengan baik. Supaya Keseimbangan alam tetap terjaga. Bukan justru jadi “tempat sampah”, jadi pengunjung yang  smart yuuk ! J


Hari semakin sore , masih ada satu tempat lagi yang akan kami datangi. Kami mencari masjid terlebih dahulu untuk sholat ashar, Mr. Driver membawa kami ke Masjid  Agung  Kulon Progo. Masjid Agung ini , terdiri dari 2 lantai, dan memiliki  halaman yang luas. Jalur menuju toilet melewati kolam kecil, seperti di Masjid At Ta’awun, Puncak. Di halaman masjid ada areal bermain anak-anak. Selain itu ada miniature ka’bah, mungkin tempat ini sering dijadikan tempat untuk manasik haji atau umroh. Masjid, dimanapun itu selalu ingin berlama-lama didalamnya.  Adem…. 

Masjid Agung Kulon Progo (tampak depan)


miniatur ka'bah 


Ruang Utama Masjid


Areal Bermain anak-anak
Tapi… kami harus segera bergegas, jangan sampai ketinggalan moment sunset !

Menurut para mahasiswa itu,  tempat terakhir yang akan kami datangi akan terlihat lebih indah saat sore jelang maghrib tuk menikmati sunset.  Waktu menujukkan pukul  lima  sore, waktu yang pas untuk menikmati sunset. Jalur menuju waduk sermo searah dengan Kali biru. Spot foto dari ketinggian di Kali biru bisa terlihat dari waduk sermo. 

Waduk ini tidak jauh berbeda dengan waduk jatiluhur, hanya saja ukuran/luas waduk sermo  lebih kecil dibanding jatiluhur, mungkin karena wilayah yang dialiri juga tidak terlalu luas.  Tapi  pemandangan di sekitar waduk ini lebih hijau dan udaranya segar.  Kami berkeliling waduk untuk hunting spot yang oke buat foto-foto (tetep yaa… hehe).  Sebenernya kami belum masuk area wisata, hanya berkeliling di sekitar bendungan. Masuk area wisata dikenakan tiket khusus, pengunjung bisa naik perahu berkeliling waduk dan spot foto kekinian, ya tempat semacam itu lah. Tapi saya juga kurang tahu apakah dikenakan biaya lagi atau tidak untuk menikmati fasilitas tersebut.

Sunset yang indaaaah….. bikin jatuh cinta (ahaha… ), tapi beneran cantik banget sunset nya. The right time, in the right place,  with the right man (?)  ( insya Allah… :) )


sunset cantik 


Fauzi dalam siluet


Siapakah ini ? Inspiring Teacher... haha... :D (aamiin)
Guru biologi lagi mengamati waduk 



senja bersama 

Sang Surya telah kembali ke peraduan,  saatnya pulang. Penutup hari yang luar biasa, Alhamdulillah….

Thanks for today, guys ! make me feel alive. Tim yang kerren n seru !  bakalan ngangenin banget.  Menikmati ayat-ayat kauniyah-Mu, membuatku semakin kecil dan speechless. Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kau dustakan?

Bersyukurlah dengan segala kerendahan hati.  Allah… You are the one, I Love you so !
Semoga kami para manusia mampu bersyukur dengan menjaga ayat-ayat-Mu


Lantunan nasyid edcoustic tetiba mengalun dalam senyap,

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Seindah hati kita, bersama disini…



(to be continued menuju part #3)












No comments:

Post a Comment