Rabu, 4 Januari 2017
The Last day…
Cepat sekali waktu berjalan, masih ingin lebih lama berada
disini….
Sore ini kami akan kembali ke depok. Sebelum itu, rencana ingin jalan-jalan terlebih dahulu ke
satu tempat. Kami sepakat ke tempat yang lagi hits di jogja, arah
bantul tepatnya hutan pinus imogiri mangunan. Sekitar jam 9, Sebelum menuju lokasi, kami mencari sarapan
pagi. Barral membawa kami ke Paku Alaman, di dekat situ terdapat pusat jajanan. Di sebrangnya terdapat pasar
tradisional , Sentul.
Rujak Es Grim (ceritanya dessert) |
Sarapan Pagi yang "diluar kebiasaan" |
Sambil menunggu yang lain, kami sarapan sambil ngobrol. Porsi sarapan yang "diluar kebiasaan", tapi.... habis juga (haha...) laper apa doyan (??). Hampir jam 11, teman barral yang kami tunggu, tak kunjung datang. Kalau bertiga ga mungkin jalan, karena motor cuma satu. Barral coba menghubungi temannya untuk memastikan kembali, dan fix ga bisa. Tapi yang namanya rezeki emang ga kemana, ustazah ella punya teman yang tinggal di jogja, Pak yudho namanya. Menurut ustazah ella , beliau akan mampir ke tempat kami sarapan. Pas banget beliau bawa mobil, setelah say hello dan ngobrol banyak, kami meminta beliau untuk ikut ke hutan pinus, padahal sekalian mau pinjam mobilnya (hehe). Awalnya beliau menolak, karena sedang kurang fit, tapi beliau menawarkan kalau mau pakai mobilnya boleh-boleh saja. Hmm.. ga enak juga kalau cuma pinjam mobilnya, Kami pun agak memaksa beliau untuk ikut. Alhamdulillah, akhirnya beliau pun mau (terima kasih pak yudho.. :)). Sebelum berangkat Kami kembali ke hotel untuk sholat dan check out.
Setelah itu kami terlebih dahulu menjemput nuhu dan miftah di tempat kost mereka. Sepanjang perjalanan hujan deras, dan sempat ada insiden wiper tiba-tiba macet. Hujan pun semakin deras, kami berhenti sebentar. Barral dan pak yudho mencoba memperbaiki, namun belum berhasil Kami kembali melanjutkan perjalanan dengan perlahan. Wiper macet di kala hujan deras sangat mengganggu penglihatan driver, jarak pandang jadi terbatas. Semangat pak yudho... !! ^^
Mendekati lokasi, hujan mulai reda. Perjalanan semakin seru, terus menanjak. Jalur nya seperti ke puncak Bogor, atau pangalengan Bandung. Berkelok-kelok dan terus menajak, udara pun terasa semakin segar. Alhamdulillah… tiba juga dilokasi, hujan pun turun lagi. Allahumma shayyiban naafiaan.
Kami berteduh di saung sampai hujan agak reda. Hari itu kondisi tidak terlalu ramai, mungkin karena hujan. Areal wisata agak becek, banyak genangan air, licin, jadi kurang nyaman untuk berjalan-jalan. Kami pun tidak lama disana, hanya berkeliling dibagian depan. Sekedar jalan-jalan cantik sambil menikmati udara segar pegunungan dan tak lupa foto-foto tentunya. Waktu kami juga terbatas, karena memang berangkat sudah siang. Jam menunjukkan hampir setengah empat sore, sementara kereta kami berangkat jam 6 sore. Kami harus bersegera menuju stasiun, insya Allah kami akan kembali lagi ke sini, menjelajah tempat-tempat lain di sekitar mangunan, masih banyak spot wisata selain hutan pinus. Walapun sebentar, banyak cerita dan pelajaran yang saya dapat dari bincang-bincang kita selama perjalanan. Barral… salah satu ceritamu tentang “di tolak” dosen, akan saya ceritakan ke murid-murid sebagai pembelajaran.
Terima kasih Barral, Nuhu, Miftah dan Pak Yudho yang sudah menemani kami hari ini dan mengantar kami ke stasiun. Oh,iya plus Fauzi yang juga sudah menunggu di sana. Buat Barral semoga lancar pendidikan guru nya dan segera kembali ke Aceh (sudah ada yg menunggu ^^). Fauzi… semangat menjalani old semester, skripsi dan yang di UIN Jakarta menanti (cieee... ).
Ingat Quote kita : Logika
berbanding lurus dengan logistic
Sukses buat semuanya… !! Sampai ketemu lagi yaa….
Special for my the best
partner … Doa terbaik untukmu (kita) di
tahun ini…. (aamiin)
Kehidupan adalah perjalanan. Perjalanan bukan sekedar
foto-foto biar dibilang kekinian, itu cuma bumbu.
Saya selalu meyakini bahwa,
Saya selalu meyakini bahwa,
Travelling gives you
perspective,
Everyone you meet has
something to teach you and Everything happens for a reason.
Semua kembali pada diri kita masing-masing, mampukah
mengambil hikmah perjalanan? Bertemu dengan orang yang berbeda membuat kita
berkaca bahwa, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan dipelajari. Jadi apa
yang mau kita sombongkan ??
Keep going to better muslim, teruslah perbaiki diri dan
selalulah rendah hati, begitu kata ust. Salim.
Perjalanan selama empat hari berakhir di stasiun tugu
Yogyakarta. Sungguh liburan yang berkesan, insya Allah kami akan kembali lagi
ke jogja. Next… kami tunggu teman-teman
di depok. Empat hari di jogja bersama orang-orang Aceh. Kalau mereka udah
ngobrol pake bahasa Aceh, jadi roaming, itulah jadinya… Ngabolang Jogja Rasa Aceh. Insya Allah kalau ada waktu dan
kesempatan kami akan mengunjungi Aceh (aamiin).
Sejatinya setiap perjalanan membuat kita medekat lebih jauh
kepada-Nya.
Katakanlah :
“Berjalanlah di (muka ) bumi maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan
(manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Al-Ankabut : 20)
Alunan lagu kenangan perpisahan , mengiringi perjalanan malam
dalam kereta Bogowonto menuju Depok.
Lembaran cerita, kini
tlah terukir
Manis dalam, semua
kisah kita
Perjalanan yang indah,
kan selalu
Lekat dalam ingatan
yang sempat terekam
Tlah terpendam dan terpaku
Semangat tanpa menyerah
Kan sebuah harapan,
yang tergapai bersama disisi
Sebuah cerita yang terpupuk
ddi dalam canda tawa
Tak kan terlepas dan
kan slalu tersimpan di benak jiwa
Ini sebuah kisah
bersama gapai angan
Dibalik hari Esok kan
lebih baik
Sampai akhir nanti
(Di balik hari Esok, Pancasigma) *guys… pinjem lagunya yaa… ^_^
Luar biasa mantap 😊
ReplyDeleteterima kasih barral... karena ada teman-teman juga. salam ya buat semuanya...
ReplyDelete