Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Tuesday 25 October 2011

Mengenal Lebih Jauh Almarhumah Yoyoh Yusroh


Judul         : Yoyoh Yusroh: Mutiara yang Telah Tiada
Penulis      : Tim GIP
Terbit        : 2011
Harga        : Rp. 34.400, 00.
Penerbit     : GIP



Bunda Yoyoh adalah seorang Kader Dakwah dan Sekaligus Kader Politik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang Hafal al-Qur’an 30 Juz. Setelah sekian bulan beliau wafat, kerinduan akan sosok muslimah yang konsisten memperjuangkan Palestina di Indonesia ini dimuat dalam sebuah buku dengan judul “Yoyoh Yusroh, Mutiara Yang Telah Tiada”.

Buku yang diterbitkan oleh Gema Insani Press ini memiliki tebal 208 halaman, buku yang memuat biografi Ummi Yoyoh Yusroh, seorang perempuan yang dikaruniai 13 orang anak yang semuanya Hafal Al-Qur’an, aktivitasnya bersama keluarga dan aktivitas dakwahnya dimasyarakat serta aktivitasnya di Politik bak mutiara. Kisah hidup Yoyoh Yusroh yang memiliki 13 anak penghafal Al-Qur’an dan berusaha sekuat tenaga untuk masuk ke jalur Gaza untuk bertemu dengan Parlemen Palestina merupakan sosok Perempuan Indonesia yang pantas diteladani.

Sebagai sosok yang dikenal sangat aktif dalam dunia politik, agama, dan sosial, perjalanan hidup Yoyoh Yusroh memang layak untuk dibukukan agar dapat dijadikan teladan oleh generasi yang masih hidup. Beliau adalah sosok yang mampu menjalankan amanah dengan totalitas, manajerial yang baik, dan kepemimpinan yang unggul.

“Setiap amanah yang diembankan, beliau menjalankannya ‘sampai titik darah penghabisan’. Bunda Yoyoh adalah cucuran air mata air yang bening. Berparas dan berpostur biasa, namun kekuatan hati beliau dan kemampuan manajerial serta keunggulan dalam akalnya, menjadikan Almarhumah pantas menjalani  sebagian besar hidup sebagai pemimpin,” kata Hj. Neno Warisman dalam testimoni di sampul buku tersebut.

Ustadzah Yoyoh, biasa dia dipangil merupakan anggota aktif Dewan Pakar ICMI Tahun 2005- 2010, bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Sebagai pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan hingga akhir hayatnya menjadi Anggota Dewan dari Partai tersebut merupakan bukti kuatnya karakter dan begitu dibutuhkanya pemikirannya. Berbagai penghargaan pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001 dan International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003 adalah prestasi yang tercatat sejarah perjalanan hidupnya. Dengan berbagai kesibukannya di luar rumah, beliau bahkan masih mampu mendidik putra-puterinya yang berjumlah 13 anak dengan baik. [adi supriadi] (Annida-online.com)

No comments:

Post a Comment