20 Ramadhan 1435 H/ 18 Juli 2014
Tak terasa sudah memasuki 10
terakhir di bulan Ramadhan. Merasa belum optimal dalam Ramadhan kali ini.
Beberapa target, terutama tilawah belum tercapai. Tapi… aku merasa lebih tenang menjalani ramadhan
tahun ini. Semoga Allah masih berikan kesempatan menikmati ramadhan ini samapi
akhir dan dipertemukan kembali dengan ramadahan tahun depan. Aamiin
Beberapa waktu lalu aku sedang
membantu seorang murid yang orang tuanya mempunyai permasalahan rumah tangga.
Hmm… awalnya hanya ingin sedikit membantu untuk menguatkan anak itu, ternyata
masalah sangat pelik. Sampai saat ini pun, permasalahan itu tak kunjung
selesai. Kasihan melihat anak yang menjadi korban akibat keegoisan orang tua. Anak
itu bingung harus bersikap bagaimana di tengah sikap ayah dan ibunya yang tak
mau mengalah.
Setiap hari anak itu harus mendengar
rintihan ibunya yang merasa sakit hati dengan ayahnya. Kebencian kepada sang
suami ditumpahkan ke anak, sehingga lambat laun membuat anak itu pun juga
membenci ayahnya. Tidak bisakah mereka sebagai orang tua bersikap sedikit
mengalah satu sama lain, demi anak-anak mereka??? Terkadang aku tidak habis
pikir, pernahkah mereka juga berpikir bagaimana kindisi anak-anak mereka dengan
situasi seperti ini. Pun secara usia anak mereka sudah mulai menginjak dewasa,
namun mereka tetap membutuhkan kedua orang tua. Berada dalam situasi seperti ini
pasti sangat tidak mudah. Dampaknya adalah ketika anak-anak itu tidak mendapat
arahan dan lingkungan yang baik, mereka akan melampiaskan kebingungan itu
kepada hal-hal yang negative. Penahkan mereka memikirkan hal itu?? (nb. Jadi
ortu jangan egois !!)
Saat ini yang bisa aku lakukan
adalah terus menguatkan anak itu agar tidak melarikan diri ke hal-hal yang
negative. Anak itu punya potensi untuk terus dikembangkan, sayang sekali jika
harus terhambat karena keegoisan orang tua.
Ini bukan kasus yang pertama aku
hadapi. Mungkin masih banyak anak-anak yang berada dalam situasi seperti ini
yang belum terungkap, korban kegoisan ortu. Menjadi orang tua memang tidak mudah, itulah mengapa menikah adalah menggenapkan setengah agama. Memang masih
harus banyak belajar untuk membangun cinta dunia akhirat dalam bingkai rumah
tangga. Menikah bukan sekedar bahagia, tapi lebih kepada menyiapkan diri untuk
membentuk generasi yang survive dan imun dari serangan ujian kehidupan ketika
sebagai orang tua tidak bisa lagi mengarahkan dan berada di sisi mereka.
No comments:
Post a Comment