Its Me...!

My photo
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Cool, Calm and Confident

Sunday 23 January 2011

Hikmah dibalik Cermin

Al Mu’min Mir-atul mu’min

”Seorang mu’min adalah cermin bagi mu’min yang lain.”

(Diriwayatkan Ath Thabrani dari Anas Ra)

Salam Ukhuwah saudaraku......
Ingatlah saudara-Ku memasuki bulan suci ramadhan yg penuh rahmah
perlu sekiranya kita sbgai pribadi muslim menyiapkan kesiapkan akhlak
dan mentalitas sebagaimana hikmah dibalik sifat cermin itu sendiri.

Wahai saudara-ku ....
kajian dibawah ini mengingatkan kita akan keistimewaan sifat daripada
cermin datar dibandingkan dengan cermin cekung dan cembung....
subhanallah

Islam menghendaki agar masyarakat muslim menjadi masyarakat yang ideal dalam segala aspek moralitas. Karena itu setiap muslim memiliki kewajiban untuk memperbaiki moralitas pribadinya sehingga masyarakat bisa meneladani kebaikannya. Itulah pribadi yang dikehendaki Rasulullah saw. Pribadi yang senantiasa memotivasi orang lain untuk berbenah diri karena keteladanan yang diberikan. Persis seperti cermin yang mendorong setiap orang yang berdiri di depannya untuk berbenah diri dan merapihkan yang masih kurang rapih.

Rasulullah saw menggambarkan seorang mu’min adalah cerminan mu’min yang lain. Dengan perenungan sejenak seorang muslim bisa menggali hikmah dan pelajaran yang sangat berharga yaitu :

1. Kualitas yang terbaik

Kaca termasuk barang yang terbuat dari pasir yang terbaik apabila dibanding dengan barang-barang lain yang terbuat dari unsur pasir seperti batako, tegel, keramik dan perkakas lainnya. Terutama untuk membuat kaca cermin, dibutuhkan pasir yang terbaik dari yang terbaik. Apabila kualitas kurang bagus, kaca yang dihasilkan tidak bisa digunakan untuk bercermin, karena tidak bisa menghasilkan pantulan yang sempurna sehingga gambar yang ditampilkan tidak terlihat sebagaimana wajah aslinya.

Seorang mu’min hendaknya menyadari bahwa ia adalah manusia yang lahir sebagai makhluk mulia. Ia juga menyadari bahwa seorang mu’min adalah termasuk orang pilihan, karena Allah telah memilihnya diantara milyaran manusia untuk menerima anugerah terbesar yaitu anugerah iman dan islam. Kesadaran ini akan melahirkan sikap izzah sebagai seorang mu’min, sikap waspada dan kehati-hatian untuk menjaga tutur kata dan perilakunya agar tidak sampai menurunkannya dari kemuliaan yang telah dianugerahkan kepadanya.

2. Bermanfaat untuk semua kalangan

Cermin bisa kita dapatkan di setiap rumah yang menjadi tempat tinggal manusia, baik hotel mewah maupun di gubug reot di kolong jembatan. Begitu juga hendaknya seorang mu’min, ia harus menjadi orang yang dibuthkan oleh semua kalangan dan memberikan kemanfaatan kepada semua orang, tanpa membedakan status orang yang membutuhkan.

3. Kejujuran

Cermin tidak pernah berbohong kepada orang yang berdiri di depannya, kalau orang itu acak-acakan, maka ia akan memperlihatkan bayangan yang acak-acakan. Kalau orang itu berpenampilan rapi maka ia juga akan memunculkan bayangan yang rapi. Seorang mu’min akan senantiasa berkata jujur kepada siapa pun dan berada di manapun.

4. Menasehati dengan bijak

Setiap orang yang bercermin pasti akan mengikuti apa yang menjadi nasihat sang cermin dan dengan segera melakukan apa yang menjadi arahannya. Apabila ia melihat dirinya di cermin kurang rapi, atau ada kotoran di badan dan pakaiannya, atau rambutnya acak-acakan, ia langsung merapihkannya dengan segera dan sama sekali tidak tersinggung serta marah kepada cermin yang telah menunjukkan kekurangannya. Oleh karena itu, setiap mu’min hendaknya meneladani sang cermin dalam memberikan nasihat dan arahan kepada orang lain. Ia harus memperhatikan adab-adab dalam memberikan nasihat.

5. Menjaga rahasia

Cermin tidak pernah membuka rahasia siapa pun orang yang pernah berdiri di depannya.

6. Membutuhkan orang lain untuk menjaga dan membersihkannya (membutuhkan jama’ah)

Betapapun cermin memiliki berbagai sifat kebaikan, namun ia juga memiliki kekurangan, ia akan pecah kalau tidak dijaga dan dilindungi, ia akan kotor berdebu kalau tidak dibersihkan secara rutin. Jadi sehebat apapun seorang mu’min ia masih membutuhkan nasihat dan bantuan orang lain

No comments:

Post a Comment